Ratusan Guru Se-Provinsi Bengkulu Gelar Aksi Solidaritas untuk Zaharman

Ratusan Guru Se-Provinsi Bengkulu Gelar Aksi Solidaritas untuk Zaharman

Ratusan guru dari 10 kabupaten dan Kota se-Provinsi Bengkulu menggelar aksi solidaritas untuk guru SMAN 7 Rejang Lebong, Bengkulu, Rabu 9 Agustus 2023.--

REJANG LEBONG, LINGGAUPOS. CO.ID - Ratusan guru dari 10 kabupaten dan Kota se-Provinsi Bengkulu menggelar aksi solidaritas untuk guru SMAN 7 Rejang Lebong, Bengkulu, Rabu 9 Agustus 2023.

Mereka menggelar aksi untuk Zaharman (58) yang mengalami cacat permanen usai matanya di ketapel wali murid.

Karena itu juga Zaharman pindah ke Lubuklinggau. Alasannya untuk mendekati proses pengobatan di RS AR Bunda Lubuklinggau.

Bahkan kini Zaharman sudah berada di Lubuklinggau, tepatnya di rumah kontrakkannya. Sementara waktu, ia akan tinggal di Lubuklinggau.

BACA JUGA:Guru Rejang Lebong Korban Penganiayaan Minta Pindah, PGRI Lubuklinggau Berikan Kabar Baik, Ini Syaratnya

Rencana pindah ini disampaikan istrinya, Tatik, saat ditemui wartawan di RS AR Bunda Lubuklinggau, Senin 7 Agustus 2023 sore.

"Untuk fisik ya sehat. Tapi untuk arah mata ini dia masih goyang," kata Tatik menjelaskan kondisi suaminya.

Ia menjelaskan selama suaminya mendapatkan penanganan medis di RS AR Bunda Lubuklinggau, ia dan anak mereka terus mendampingi sang suami.

BACA JUGA:Besuk Guru Rejang Lebong yang Dianiaya Wali Murid, ini Kata Direktur Guru Dikmen dan Diksus Kemendikbudristek

Tatik juga menjelaskan suaminya sudah boleh pulang oleh pihak rumah sakit, setelah menjalani operasi dan pengobatan. "Hari ini sudah boleh," ujarnya.

Meski kondisi Zaharman sudah berangsur sehat, Tatik mengaku untuk sementara belum ingin pulang ke rumah.

Sementara ini mereka ingin mencari kontrakan di Kota Lubuklinggau.  

Tatik mengaku akan mencari kontrakan yang dekat dengan RS Ar Bunda agar suaminya itu mudah untuk kontrol.  

BACA JUGA:Warga Musi Rawas dan Rejang Lebong yang Mau ke Tol Lubuklinggau, ini Jalurnya

"Karena kita kan masih mau kontrol. Karena tadi malam syaraf, ya agak blank gitu," terangnya

Zaharman seorang guru olahraga di SMAN 7 Rejang Lebong, yang merupakan korban penganiayaan menderita cacat permanen setelah dianiaya.

Mata kanan Zarharman pun buta total, setelah diketapel oleh orang tua siswa AJ yang kini harus mendekam di sel Polres Rejang Lebong.

BACA JUGA:Guru Rejang Lebong Minta Pindah ke Lubuklinggau, Sudah Banyak yang Jadi Korban Kekerasan

Aksi solidaritas tersebut dilaksanakan di GOR Curup. Aksi solidaritas tersebut dipimpin langsung oleh Ketua PGRI Provinsi Bengkulu, Dr Haryadi MSi.

"Jadi kita guru-guru perwakilan Kabupaten Kota se-Provinsi Bengkulu dibawah komando PGRI kita melakukan aksi solidaritas kemanusian antar sesama tenaga pendidik di Provinsi Bengkulu," ungkap Haryadi. 

Dirinya menambahkan bentuk solidaritas ini, maka perwakilan guru di Provinsi akan membesuk Zaharman yang masih dirawat di Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan. 

"Nanti kita perwakilan PGRI Kabupaten Kota juga akan melakukan audiensi bersama Kapolres Rejang Lebong, pembahasan biasa saja, bentuk support kita karena Polres telah bekerja keras mengungkap kasus ini" lanjutnya. 

BACA JUGA:Penganiayaan Guru Tertangkap, PGRI Rejang Lebong Siapkan Pengacara

Usai mengelar audiensi, bersama Kapolres dan jajaran, rombongan melanjutkan aksi dengan konvoi ke Lubuk Linggau untuk membesuk Zaharman yang sedang mendapatkan perawatan.

"Untuk jumlah guru kita yang ikut aksi kurang lebih 400 orang dengan mengendarai 73 mobil," sambung Haryadi.

Sementara itu, pihaknya memastikan akan mengawal jalannya proses hukum dan memberikan pendampingan hukum terhadap korban.

"PGRI akan mengawali kasus ini sampai tuntas," tutupnya.

BACA JUGA:Kepala SMAN 7 Rejang Lebong Tetap Izinkan Siswa yang Orangtuanya Ketapel Mata Guru

Disisi lain, adapun kasus penganiayaan atau tindak kekerasan terhadap guru SMAN 7 Rejang Lebong, dialami Zaharman (58) pada 1 Agustus 2023 sekitar pukul 09.30 WIB. 

Kekerasan dilakukan oleh orangtua murid yang tidak terima anaknya ditindak lantaran kedapatan merokok di lingkungan sekolah saat jam belajar.

Peristiwa ini terjadi setelah korban mendapati siswa merokok di dalam lingkungan sekolah ketika jam belajar aktif, kemudian korban menindak murid yang merokok itu yang selanjutnya sang murid ini pulang ke rumah memanggil orang tuanya.

Selanjutnya orang tua murid berinisial AJ datang ke SMAN 7 Rejang Lebong dengan membawa sebilah pisau dan ketapel langsung mencari korban. Setelah bertemu langsung mengarahkan ketapel sehingga mengenai mata sebelah kanan, melihat korban berdarah pelaku langsung melarikan diri.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: betv.disway.id