Sejarah Keramat Penjage Bengkal dan Dian Pematang Hijau di Musi Rawas, Asal Mula Desa Lubuk Tua
Desa Lubuk Tua dulunya berdiri kerajaan Lubuk Penjage.-dokumen-linggaupo.co.id
BACA JUGA:Presiden Jokowi Pastikan Tol Bengkulu-Lubuklinggau Segera Dibangun, Berikut Rencana Pengerjaannya
Siapapun yang dapat memenangkan pertandingan itu akan dinikahkan dengan putrinya Sri Dewi Ningsih.
Dengan adanya pengumuman sayembara itu maka beritapun menjadi buah bibir.
Penduduk penasaran siapakah yang akan memenangkan pertandingan.
Para jejaka, jagoan, jawara baik dari Negeri Lubuk Penyage maupun negeri tetangga mereka semua mempersiapkan untuk ikut bertanding.
Dengan adanya sayembara itu semua orang gembira dan mengharapkan kemenangan.
Tapi sebaliknya Putri Sri Dewi Ningsih bersedih, murung, karena sebenarnya dia hanya menghedaki Kenayan yang menjadi suaminya.
Namun apa hendak dikata tuan putri tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa melawan keinginan raja, dia hanya bungkam dan murung memikirkan bagaimana nasibnya nanti.
Tiba saatnya waktu yang telah ditentukan untuk melakukan pertarungan atau sayembara, dimana para jejaka, jagoan, jawara berdatangan dari negeri lubuk penyage dan negeri tetangga.
Dengan perasaan yang sangat berat Putri Sri Dewi Ningsih, memohon kepada Kenayan untuk ikut serta dalam sayembara tersebut.
Kenanyan pun dengan rasa rendah diri dan malu-malu serta perasaan takut mendaftarkan diri mengikuti sayembara.
Pada saat pertandingan berlangsung kenayan datang namun kedatangannya dihina caci maki dan dicemoohkan oleh orang-orang yang berada disana.
Karena dianggap tidak tahu diri, namun Kenanyan tetap memberanikan diri demi untuk memenuhi keinginan sang putri yang dia cintai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: