Sejarah Keramat Penjage Bengkal dan Dian Pematang Hijau di Musi Rawas, Asal Mula Desa Lubuk Tua

Sejarah Keramat Penjage Bengkal dan Dian Pematang Hijau di Musi Rawas, Asal Mula Desa Lubuk Tua

Desa Lubuk Tua dulunya berdiri kerajaan Lubuk Penjage.-dokumen-linggaupo.co.id

BACA JUGA:Rutin Donor Darah? ini Manfaat untuk Kesehatannya, Cek di Sini

Setiap sepekan sekali Kenayan beristirahat dan pulang ke Negeri Lubuk Penjage serta untuk mengambil bekalnya di istana raja.

Pada saat itulah Kenayan dan tuan putri sering bertemu dan saling bertegur sapa dan saling berbagi cerita. 

Ternyata tuan putri tidak hanya bertepuk sebalah tangan seperti kata pepatah ibarat gayung bersambut, tanpa ada satu orang yang tahu bahwa mereka saling mencintai. 

Setelah beberapa tahun Kenayan mengabdi kepada Raja, dengan cara berkebun dan berladang, pada suatu hari raja memanggil Kenayan dan diperintahkan untuk bekerja di istana raja.

BACA JUGA:Pondok Pesantren Uswatun Hasanah Lubuklinggau Laksanakan Manasik Haji, Diikuti 500 Lebih Santri

Ibarat kata pepatah pucuk dicinta ulam pun tiba, karena hal itulah yang sangat ditunggu-tunggu oleh Kenayan. 

Semakin lama hubungan Kenayan dan Putri Sri Dewi Ningsih semakin dekat. 

Mereka saling mencintai, mereka berdua sangat bahagia karena hampir setiap saat dapat bertemu dan berbincang bersama walaupun dengan cara sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui oleh Raja dan Hulubalang Kerajaan. 

Tahun demi tahun Raja Lubuk Penjage yaitu Haji Abdul kadir Jailani merasakan usianya yang semakin senja.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Pastikan Tol Bengkulu-Lubuklinggau Segera Dibangun, Berikut Rencana Pengerjaannya

Beliau duduk termenung berpikir tentang kelangsungan pemerintahanya beliau memperkirakan bahwa untuk menggantikan tahta yang selanjutnya.

Sedangkan anak laki-laki nya dipandang tidak mampu untuk menggantikannya sebagai raja. 

Sedangkan untuk putrinya Sri Dewi Ningsih ia mengharapkan mendapatkan seorang laki-laki yang gagah berani dengan harapan mampu menggantikan kedudukannya sebagai raja. 

Pada pesta syukuran tahun berikutnya, raja mengumumkan bahwa akan diadakan sayembara pertandingan adu kekuatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: