Cerita Rakyat Musi Rawas, Kisah Penerus Kerajaan Lubuk Penjage, Dipandang Sebelah Mata, Bukan Orang Biasa

Cerita Rakyat Musi Rawas, Kisah Penerus Kerajaan Lubuk Penjage, Dipandang Sebelah Mata, Bukan Orang Biasa

Raja kerajaan Lubuk Penjage Kenayan sempat dipandang sebelah mata oleh warga-ilustrasi-LINGGAUPOS.CO.ID

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID -  Raja Kerajaan Lubuk Penjage, Kenayan, sempat dipandang sebelah mata oleh rakyat sebelum meneruskan tahta mertuanya. 

Kerajaan Lubuk Penjaga merubakan asal mula Desa Lubu Tua yang ada di Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. 

Konon menurut cerita,  Kerajaan Lubuk Penjage berada di seberang yang saat ini daerah tersebut dikenal sebagai Desa Lubuk Tua dipimpin seorang raja bernama Abdul Kadir Jailani.

Kenayan merupakan seorang pemuda asal Pulau Jawa yang mengembara mencari pekerjaan ke wilayah Kerajaan Lubuk Penjage. 

BACA JUGA:Sumpah Bereng Kecik, Orang Kupang Jangan Menikah dengan Tanah Periuk Sebelum Kambing Bertanduk Emas

Kenayan diangkat menjadi raja meneruskan kepemimpinan Abdul Kadir Jailani ayah meruanya yang meninggal dunia. 

Makam Abdul Kadir Jailani berada di Pematang Hujan Desa Lubuk Tua yang saat ini dikenal masyarakat dengan nama Keramat Dian Pematang Hijau.    

Kenayan menikah dengan salah seorang anak Abdul Kadir Jailani bernama Sri Dewi Ningsi.  

Awalnya Kenayan sempat menjadi cemoohan dan dipandang sebelah mata baik sebelum maupun setelah menikah dengan Sri Dewi Ningsi. 

BACA JUGA:Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?

Dikutip dari buku Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Kabupaten Musi Rawas, setelah beberapa tahun berdiri, Kerajaan Lubuk Penjage terus berkembang. 

Raja Abdul Kadir Jailani menurut cerita berasal dari pulau Jawa, sangat dikagumi seluruh rakyat dan juga kerajaan yang ada disekitarnya. 

Raja Lubuk Penjage Abdulah Kadir Jailani, hidup bahagia bersama permaisuri dan keempat anaknya dua laki-laki dan dua orang perempuan.

Putri pertama bernama Dewi Nadar Bulan dan putri kedua Sri Dewi Ningsih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: