Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu

Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu

Desa Batu Gane yang merupakan bagian dari wilayah Selangit Kabupaten Musi Rawas yang terinspirasi dari nama ikan salai yang bau angit. -Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Asal Usul Tuah Negeri, Bujang Tua Rejang Lebong Bertapa Mencari Jodoh, Merantau ke Musi Rawas

Dengan serdam ini Sang Raja mengarahkan ke pakaian terbang putri Bungsu dan berhasil mengambilnya. 

Sang Raja menunggu 7 putri yang mandi di telaga tadi kembali ke khayangan. 

Usai bermain air dengan penuh kebahagiaan, 7 putri dewa itu segera berkemas pulang ke negerinya di khayangan. 

Tiba-tiba Putri Bungsu menangis dan mengejutkan semua saudaranya, karena pakaian terbang Putri Bungsu hilang. 

BACA JUGA:Asal Mula Dusun Selangit Musi Rawas, Diambil dari Nama Ikan Diawetkan, Begini Ceritanya

Dengan hilangnya pekaian terbang itu berarti Putri Bungsu tidak bisa kembali ke khayangan. 

Keenam saudara Putri Bungsu kembali terbang ke khayangan meninggalkan Putri Bungsu sendiri di bumi. 

Dalam kesendirian dan kesedihan yang teramat sangat Putri Bungsu meratapi nasib yang harus berpisah dengan saudaranya. 

Dari semak belukar Sang Raja Kerajaan Majapahit memberanikan diri menampakan wujudnya. 

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Asal Mula Desa Selangit, Dibentuk oleh Keturunan Raja Majapahit

Kehadiran Sang Raja sejenak mengejutkan Putri Bungsu. 

Namun Sang Raja dapat menguasai keadaan dan menciptakan suasana persahabatan dengan Putri Bungsu. 

Putri Bungsu mulai berani menceritakan prihal dirinya dan masalah yang dihadapinya.

Dengan berlinang air mata membuat Sang Raja menjadi sangat iba, kasih dan cinta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: