Sejarah Desa Tanah Periuk Musi Rawas, Bering Kecik Pendekar Sakti dari Bengkulu, Kalah Perang Dihianati Istri
Salah satu sekolah di Desa Tanah Periuk yang dulunya desa ini terbntuk setelah perang saudara usai.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
BACA JUGA:Sekda Diusulkan Jadi Pj Wali Kota, di Palembang dan Lubuklinggau, Juga Nama Lainnya
Setelah diuji coba ternyata memang benar tanah liat putih tersebut bahan untuk dibuat periuk.
Dari penemuan itu semua rombongan sepakat menetap. Maka desa yang ditempati dinamakan Desa Tanah Periuk sampai dengan sekarang.
Setelah meraka bermukim kehidupan masyarakat aman, tanah subur dan letaknya strategis pada zaman itu.
Untuk menggantikan Depati Jalak Rogong sebagai pemimpin, diangkatlah seseorang dianggap sakti yakni Jago Pati.
BACA JUGA:Aksi Remaja di Muratara Bikin Geleng Kepala, Begini Info Selengkapnya
Jago Pati merupakan seorang dukun sakti dihormati penduduk sampai dia meninggal dunia.
Kuburannya sampai sekarang dianggap penduduk setempat sebagai keramat seperti halnya makam Depati Jalak Rogong dan Depati Elang Ranau.
Menurut mitos, penduduk Desa Tanah Periuk yang asalnya dari Ulak Kebur Tanjung Kemuning , teriakan Bering Kecik sebelum meninggal dianggap penduduk sumpahan orang sakti.
Itulah sebabnya dari dahulu sampai sekarang antara Desa Tanah Periuk dengan Desa Lubuk Kupang sangat jarang terdengar saling menikah.
BACA JUGA:Operasi Patuh Musi 2023 di Lubuklinggau, Bukan Cuma Tilang Manual, Juga Tilang ETLE
Demikian sejarah terbentuknya Desa Tanah Periuk Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas. Artikel ini dikutip dari buku Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Kabupaten Musi Rawas. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: