Sejarah Desa Tanah Periuk Musi Rawas, Bering Kecik Pendekar Sakti dari Bengkulu, Kalah Perang Dihianati Istri
Salah satu sekolah di Desa Tanah Periuk yang dulunya desa ini terbntuk setelah perang saudara usai.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
Kemudian rambutnya yang panjang sampai Delapan Hasta tersangkut pada Aur Berduri.Lantas Bujang Kurap meninggal dunia tidak bisa tertolong lagi.
Konon orang menyebutnya kematian Bujang Kurap disebut dengan Mati Kempunan.
Apa itu Kepunan? Sampai sekarang orang menyebut, Kepunan istilah apabila kita disiapkan makanan atau minuman tapi kita tidak memakan atau meminumnnya.
Konon menurut mitos jika kita Kepunan maka akan mendapatkan kesialan.
Setelah perang selesai, kemenangan ada dipihak Ulak Kebur Tanjung Kemoneng, wilayah Lubuk Kupang tetap tidak bisa meluas dari batas ketentuan Depati Jalak Rogong.
Beberapa tahun kemudian Depati Jalak Rogong meninggal dunia. Kondisi ini membuat Desa Ulak Kebur Tanjung Kemoneng tidak aman lagi.
Bahkan menurut cerita, kala itu mahluk halus selalu bergentayangan mengganggu penduduk.Selanjutnya penduduk Ulak Kebur Tanjung Kemoneng pindah ke utara desa Lubuk Mati di aliran Sungai Kelingi.
Tapi sayangnya di tempat pemukiman yang baru ini tidak aman pula
Menurut cerita di tempat yang baru itu mahluk halus menyerupai manusia selalu mengganggu pendatang baru dan bermacam-macam tingkahnya untuk menakuti penduduk.
Kemudian mereka pindah lagi kearah Selatan untuk mencari tempat pemukiman baru.
Tidak beberapa lama mereka berjalan kerah Selatan diantara rombongan, ada yang menemukan sebuah benda.
Setelah diperiksa ketua rombongan, ternyata benda yang ditemukan itu adalah tanah liat putih. Tanah ini bisa dibuat periuk dan alat-alat rumah tangga lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: