Pengakuan Wanita Tersangka Perdagangan Orang di Muba, 20 Kali Jual Korban kepada Hidung Belang

Pengakuan Wanita Tersangka Perdagangan Orang di Muba, 20 Kali Jual Korban kepada Hidung Belang

Kartika, tersangka perdagangan orang di Kabupaten Muba-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Warga PALI Menjadi Korban Human Trafficking atau Perdagangan Orang di Lubuklinggau, Begini Ceritanya

Sehingga hanya korban LA dan Kartika yang dibawa ke Polres Muba untuk pemeriksaan selanjutnya. 

Diketahui sebelumnya seorang wanita di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) tega menjual gadis bawah umur ke laki-laki hidung belang. 

Wanita yang jual gadis bawah umur itu diketahui berinisial KA warga Soak Baru Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). 

Gadis bawah umur itu dujual tersangka dengan tarif Rp400 ribu setiap kali kencan kepada laki-laku hidung belang. 

BACA JUGA:Polres Lubuklinggau Ungkap Kasus Human Trafficking atau Perdagangan Orang, Satu Tersangka Wanita Diamankan

Perbuatan Kartika menjual korban LA (15) tercium aparat Satuan Reskrim Polres Muba dan anggota Polsek Sekayu. 

Tersangka KA akhirnya berhasil dibekuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Muba dan Unit Reskrim Polsek Sekayu Rabu 21 Juni 2023 sekira pukul 15.00 WIB.

Tersangka ditangkap saat berada di penginapan daerah Kayuara saat mengantarkan korban untuk melayani seorang laki-laki berhubungan badan.

Hasil pemeriksaan sementara, modusnya korban disuruh untuk melayani seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya.

BACA JUGA:Exit Tol di Ruas Bayung Lencir-Tempino Muba Ditambah, Satu Digeser, Ini Alasan Pj Bupati Apriyadi

Ketika itu korban bersama pria hidung belang tersebut berada disalah satu penginapan.

Tarif setiap melayani pria hidung belang dipatok diharga Rp400 ribu. Pembagianya korban Rp300 ribu sementara tersangka mendapat jatah Rp100 Ribu. 

Tersangka dijerat undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2003 tentang perlindungan Anak. 

Selain itu juga dijerat Undang-undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: