8 Fakta Terbaru Terkait Meninggalnya Ibu Melahirkan di Muratara, Nomor 7 Bikin Miris

8 Fakta Terbaru Terkait Meninggalnya Ibu Melahirkan di Muratara, Nomor 7 Bikin Miris

Dinas Kesehatan Muratara melakukan investigasi terkait dugaan ibu hendak melahirkan yang lamban dilayani, hingga meninggal dunia--

BACA JUGA:Warga Muratara Curhat, Istri Meninggal Karena Lambannya Pelayanan Puskesmas, Ini Kata Bupati

Selanjutnya, pasien dipindahkan lagi ke ambulan milik Puskesmas Karang Jaya. Tiba di RS Ar Bunda Lubuklinggau sekitar pukul 09.00 WIB.

“Baru lima menit tiba, pasien meninggal. Selama prose situ, bidan tetap mendampingi,” imbuhnya.

8. Pelayanan Sudah Sesuai SOP

Melihat seluruh proses itu, pihaknya menegaskan kalau petugas medis sudah melakukan pelayanan sesuai SOP. Hanya terjadi miskomunikasi.

Namun, Dinkes akan ‘menarik’ dua bidan dan satu perawat yang bertugas pada saat itu. “Terkait sanksi atau kelalaian masih menunggu keputusan pimpinan,” tandasnya.

BACA JUGA:Soal Jalan Rusak di Translok Pauh, PT SAP Berikan Penjelasan

Saat ini, belum bisa dipastikan penyebab kematian pasien. Perlu analisis lebih lanjut hingga autopsi.

Kata bidan Dita, pengelola bidang program Dinkes Muratara, proses persalinan anak pertama memang cukup beresiko tinggi. Khususnya terhadap mental dan fisik calon ibu.

Bisa megakibatkan persalinan macet, bayi susah keluar, plasenta lengket, bayi terjepit panggul hingga tensi darah mendadak turun.

“Apalagi kalau ibunya kecil dan bayinya besar, itu sangat beresiko. Kalau mental pasien drop, itu pengaruhi tensi dan lainnya,” bebernya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumateraekspres.bacakoran.co