Wajib Diketahui Jamaah, Hikmah dari Seluruh Ritual Ibadah Haji, Sarat Makna

Wajib Diketahui Jamaah, Hikmah dari Seluruh Ritual Ibadah Haji, Sarat Makna

Ilustrasi ibadah haji. Foto : DISWAY/DNN----

Tidak berapa lama setelah Nabi Ibrahim meninggalkan istrinya Hajar dan anak tunggalnya Ismail, persediaan air yang mereka bawa telah habis.

BACA JUGA:Anak 10 Tahun Ikut Lomba Hafidz 30 Juz di STQH Sumsel, Penampilannya Memukau

Namun Hajar masih dapat membahagiakan anaknya yang masih bayi itu dengan air susunya yang murni, tetapi karena ia sendiri tidak minum, lama-kelamaan air susunya tidak keluar lagi.

Kini ia menatap anak bayinya yang amat dicintainya itu, anak bayi itu berkedip berkali-kali dan mengatupkan matanya hampir mati kehausan.

Sebagai seorang ibu, ia merasakan kesedihan yang luar biasa, hatinya merasa tersayat-sayat dengan sembilu, ia tidak tahan, ia tidak kuat dan tidak rela melihat anak bayinya yang masih suci itu mengalami kehausan yang amat sangat.

Ia kemudian berikhtiar mencari air, berlari antara bukit Shafa dan Marfah sampai tujuh kali.

BACA JUGA:Idul Adha 1444 H Tanggal Berapa? Ada 2 Kriteria Penetapan

Ketika di bukit Marwah dan ia tidak berhasil memperoleh air, ia kembali kepada anaknya, baru kemudian ia mendapati air bening mengalir dekat kaki anaknya.

Air itu kemudian ia bendung dengan pasir dan segera diambilnya sebagian untuk anaknya. Dengan kasih sayang Allah, selamatlah ia dan anaknya dari kehausan.

Sumber air tersebut menurut salah satu riwayat kemudian menjadi sumber air zamzam. Air itu amat terkenal, sampai saat ini sumber air Zamzam itu dapat memasok puluhan ribu liter air setiap jam, untuk memenuhi kebutuhan para jamaah haji.

Air zamzam itu pula merupakan oleh-oleh yang paling penting bagi para jamaah haji.

BACA JUGA:Hukum Bermain Game Online untuk Penghasilan, Menurut Agama Islam

Setiap kali jamaah haji tiba di tanah airnya, mereka selalu ditanya oleh penduduk di kampungnya tentang oleh-oleh, berupa air zamzam itu.

Mereka yang melakukan ibadah Sa’i dengan mengibaratkan melakukan napak tilas perjalanan yang dilakukan Siti Hajar, akan dapat menghayati ibadah itu dengan baik.

Ia akan merasa terharu, sedih, bahagia, ikhlas dan terbayang padanya keagungan Allah yang senantiasa melimpahkan karunia dan rahmat-Nya bagi semua makhluk-Nya.

Nikmat dan karunia-Nya sungguh amat luas tidak terbatas dan tidak terhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenag.go.id