Wajib Diketahui Jamaah, Hikmah dari Seluruh Ritual Ibadah Haji, Sarat Makna
Ilustrasi ibadah haji. Foto : DISWAY/DNN----
LINGGAUPOS.CO.ID – Melaksanakan rukun Islam kelima, yakni menunaikan ibadah Haji, bukan hanya sekedar ritual keagamaan. Namun sarat makna dari seluruh ritual yang dilaksanakan.
Makna dari masing-masing ritual tersebut, wajib diketahui oleh seluruh jamaah haji. Agar lebih bisa memaknai ritual yang dikerjakan.
Adapun makna ritual di dalam ibadah haji tersebut, seperti dijelaskan KH Zakky Mubarak, yang dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari kemenag.go.id, Minggu 21 Mei 2023, sebagai berikut.
Dalam ibadah haji terdapat beberapa kegiatan yang erat hubungannya dengan mengenang kembali dan memerankan apa yang pernah dilakukan para nabi dan orang-orang shaleh di masa lalu.
BACA JUGA:Jangan Sampai Ibadah Haji Sia-sia, Baca Kisah Menginspirasi ini
Sa’i Antara Shafa dan Marfah
Ibadah Sa’i misalnya, yaitu berjalan kaki antara bukit Shafa dan Marwah pulang pergi sebanyak tujuh kali, menurut sebagian riwayat, hal seperti itu pernah dilakukan oleh Siti Hajar, ketika ia berusaha mencari air untuk anaknya, Ismail, yang hampir mati karena kehausan.
Hajar dan putranya Ismail yang masih bayi itu, ditempatkan oleh Nabi Ibrahim di suatu daerah, yang sekarang di seputar Masjidil Haram, Makkah.
Nabi Ibrahim kemudian kembali ke Palestina setelah menempatkan istri dan anak tunggal-nya di daerah itu.
Tempat tersebut dulunya berupa dataran rendah atau lembah gersang yang dikelilingi bukit-bukit berbatu yang disebut “Bakkah”.
BACA JUGA:Bolehkah Pria Beristri Menafkahi Wanita Lain yang Bukan Mahram?
Di sana tidak ada sumber air, tumbuh-tumbuhan, tidak ada tempat untuk bernaung dan tidak berpenghuni.
Nabi Ibrahim merasa sedih meninggalkan istri dan putra tunggal yang amat dicintainya di daerah yang amat gersang itu sehingga beliau mengadu kepada Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha-Penyayang, yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya. Ia berkata:
“Wahai Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati, wahai Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, semoga mereka bersyukur.” (QS Ibrahim [14]:37).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kemenag.go.id