Mbah Kerto, Jemaah Haji Usia 105 Tahun atau Tertua di Sumsel, Titip Pesan untuk Gubernur

Mbah Kerto, Jemaah Haji Usia 105 Tahun atau Tertua di Sumsel, Titip Pesan untuk Gubernur

Mbah Kerto Yitno (kedua dari kiri), jemaah haji tertua di Sumsel bersama ketiga anaknya di rumah mereka, di Desa Berasan Jaya, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur-sumateraekspres.id-

BACA JUGA:Polisi Tahan Joko Widodo, Menteri Kominfo Menyusul Ditahan Kejagung

Banyak juga orang beranggapan bahwa dirinya memiliki ‘sesuatu’ yang membuat umurnya panjang.
Namun dengan tegas Mbah Kerto membantah dugaan itu.

“Kalau untuk makanan, jangan sering yang gorengan. Cukup  rebusan dan yang dibakar, itu salah satu kunci umur panjang juga. Terlepas dari itu, panjang pendek umur semua sudah ditentukan Yang Maha Kuasa,” tutur dia.

Kini Mbah Kerto tak lagi pegang cangkul. Kondisi fisiknya membuat kelima anaknya melarang sang ayah turun ke sawah.

“Kalau dibiarkan, ayah masih kuat untuk ke sawah. Tapi begitu pulang ke rumah, kelelahan. Sakit. Karena itu kami larang,” jelas Ngadiem, anak sulung Mbah Kerto.

BACA JUGA:Setelah Coba Jalan Rusak di Lampung, Jokowi Cek Jalan Rusak di Jambi, Kapan ke Sumatera Selatan

Dia dan keempat adiknya dan keluarga besar sangat bahagia akhirnya ayah mereka masih diberikan umur panjang dan kesempatan oleh Allah SWT untuk  berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.

Menurut Ngadiem, keberangkatan ayah mereka merupakan rahmat. Keluarga sudah menggelar Yasinan.

Mendoakan agar Mbah Kerto lancar. Selama di Tanah Suci tetap diberikan kesehatan dan kemudahan hingga pulang kembali ke rumah.

Ngadiem sendiri sudah berhaji. Berangkat bareng dengan adiknya yang nomor 3. “Mudah-mudahan cita-cita ayah kami yang ingin semua anaknya berhaji bisa terwujud,” tandasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumateraekspres.bacakoran.co