Mbah Kerto, Jemaah Haji Usia 105 Tahun atau Tertua di Sumsel, Titip Pesan untuk Gubernur
Mbah Kerto Yitno (kedua dari kiri), jemaah haji tertua di Sumsel bersama ketiga anaknya di rumah mereka, di Desa Berasan Jaya, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur-sumateraekspres.id-
BELITANG, LINGGAUPOS.CO.ID – Jemaah calon haji (JCH) dari Sumatera Selatan (Sumsel) terdata 7.012 orang, yang tertua diketahui adalah Kerto Yitno.
Kerto Yitno adalah JCH asal Kabupaten OKU Timur. Usianya saat ini 105 tahun. Ia dilahirkan di Yogyakarta, 2 Januari 1918.
Kerto Yitno yang biasa disapa Mbah Kerto menetap di Desa Berasan Jaya, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur.
Mbah Kerto tinggal bersama anak bungsunya, Istiono (48). Sementara istrinya, Tuminah yang sama-sama berasal dari Yogyakarta sudah lebih dulu berpulang.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Haji Sumsel Babel, Mulai Masuk Asrama Haji Hingga Keberangkatan
Istrinya, meninggal dunia pada 1986. Kurang lebih 33 tahun setelah mereka menetap di OKU Timur.
Mbah Kerto dan istrinya, memiliki 5 orang anak, 3 putra dan 2putri.
Anak tertuanya, adalah Ngadiem (70), anak ke-2 Ponijo (60). Kemudian ke-3 Sati (58), disusul Subarjo (52) dan bungsu Istiono (48).
Dikutip dari sumaterakepres.id, Kamis 18 Mei 2023, sejara Mbah Kerto bisa tinggal dan menetap di OKU Timur cukup menarik.
BACA JUGA:Jemaah Haji Rayakan Idul Adha di Arab Saudi Pada 28 Juni 2023, Berikut Rencana Perjalanan Haji 2023
Dia awalnya ikut program transmigrasi. Era zaman pemerintahan Presiden Soeharto, transmigrasi memang gencar dilakukan.
Saat itu masih banyak lahan kosong yang harus diolah. Termasuk di wilayah Sumsel. Tiap transmigran dapat 2 hektare.
Dia ingat betul, saat itu tahun 1953. Saat itu usianya 35 tahun. Kini, usianya sudah sepuh. Tak lagi pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta. Dia sudah nyaman di kabupaten itu.
Keseharian di rumah, Mbah Kerto lebih fasih ngobrol menggunakan bahasa Jawa dari pada bahasa Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sumateraekspres.bacakoran.co