Viral di Facebook, Ibu Komplain Bayi Patah Tangan Saat Proses Kelahiran di RSUD Rupit Muratara

Viral di Facebook, Ibu Komplain Bayi Patah Tangan Saat Proses Kelahiran di RSUD Rupit Muratara

Viral di Facebook, seorang ibu komplain, bayinya patah tangan saat proses kelahiran di RSUD Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). -agung perdana linggaupos.co.id-

MURATARA, LINGGAUPOS.CO.ID – Viral di facebook, postingan seorang warga yang mengatakan bayi patah tangan setelah proses kelahiran di RSUD Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Postingan itu muncul Selasa 21 Februari 2023 sekitar pukul 08.00 WIB.

Yang memposting diketahui adalah akun Kokoh Putri Putri, namun postingan tersebut kemudian dihapus.

Kendati sudah dihapus, namun postingan itu sempat menjadi perbindangan warga Muratara.

BACA JUGA:Pencuri Mobil Perawat Siloam Gunakan Tiket Parkir Dokter yang Hilang, Beraksi Menggunakan Cadar Ala Ninja

Bahkan diketahui bahwa peristiwa itu terjadi, pada Sabtu 18 Februari 2023 sekitar pukul 00.00 WIB.

Iwan, warga yang sempat melihat postingan itu mengaku, unggahan informasi itu langsung banyak mendapat sorotan dari masyarakat di Muratara yang menggunakan medsos Facebook.

"Saya sempat lihat juga postingan itu, tapi sekarang sudah dihapus. intinya yang punya akun mengkomplain pelayanan RSUD Rupit yang mengakibatkan lengan bayinya patah saat lahiran dan dia minta dirujuk ke RS di Kota Lubuklinggau," ungkapnya dikutip dari sumeks.co.

Adapun Kokoh Putri Putri yang memposting, diketahui berasal dari Desa Embacang Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Muratara.

BACA JUGA:Kronologis Pencurian Mobil di Lippo Plaza Lubuklinggau Berdasarkan Pengakuan Tersangka

Hanya saja, saat ini Kokoh Putri Putri menetap di Desa Lawang Agung Kecamatan RUpit Kabupaten Muratara.

Bagaimana dengan tanggapan pihak RSUD Rupit terkait postingan tersebut?

Direktur RSUD Rupit, dr Ladona melalui Kasi Humas Apandi memberikan penjelasan terkait informasi viral di facebook itu.

Apandi menjelaskan, bahwa saat pasien Kokoh Putri datang ke rumah sakit, sudah dalam kondisi pecah ketuban dan memasuki bukaan delapan.

BACA JUGA:Evakuasi Kapolda Jambi Menegangkan, Disambut Teriakan Takbir, Begini Kondisi Para Korban

Selain itu dikatakannya, bahwa kondisi pasien memang alami kesulitan saat proses melahirkan secara normal. Padahal itu merupakan anak ketiga.

Pasien memiliki berat badan 106 Kg, dengan tensi darah 160/100 dan tulang pinggul kecil.

Bahkan, sejumlah petugas medis sudah menangani secara maksimal, meski dengan resiko yang cukup tinggi.

"Ada fraktur cidera tulang leher, bahu dan tangan. Kalau tidak ditangani maksimal bayi bisa meninggal," kata Apandi.

BACA JUGA:Ini Komentar RS Siloam Silampari Lubuklinggau Terkait Perawat yang Ditangkap Mencuri Mobil

Menurut laporan medis, bayi yang hendak dilahirkan alami kendala, tersangkut diantara tulang pinggul dan rahim. Dengan posisi kepala, lengan kiri sudah keluar duluan.

"Tapi Alhamdulillah bayi keluar dengan selamat, tapi ada kendala distosia bahu (bahu bayi terjepit/patah, red)  saat proses melahirkan," bebernya.

Tenaga medis sudah konsultasi dengan dokter bedah dan rencananya akan dipasang gips di lengan bayi.

Namun pihak keluarga pasien mendesak untuk dirujuk ke RS Kota Lubuklinggau.

BACA JUGA:Wanita yang Jadi Umpan Komplotan Perampok Open BO MiChat, Layani Pelanggan di Rumah, Tarifnya?

"Ada miskomunikasi saat pasien minta dirujuk ke RS di Lubuklinggau. Kami tidak bisa merujuk jika belum ada izin dokter," bebernya.

Pihak RSUD Rupit, ditambahkan Apandi, sudah mendapat informasi mengenai komplain keluarga paisen yang beredar di medsos.

"Kami sudah jelaskan masalah itu hanya miskomunikasi saja, dan kami sudah minta keluarga pasien meghapus postingan itu. Karena ini murni proses melahirkan dengan resiko tinggi," tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: