Ingat, Jangan Asal Potong Gaji Karyawan, Perlu Diketahui Ini 5 Dampak Buruknya
Dampak Negatif Potong Gaji Karyawan-Stevedimatteo-Pixabay--
JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Pemotongan gaji atau upah karyawan merupakan hal yang umum dilakukan oleh perusahaan manapun dan memang diperbolehkan. Akan tetapi, bukan berarti perusahaan dapat melakukannya secara bebas tanpa batas.
Pengusaha juga harus fokus pada cara meminimalkan biaya keseluruhan dan memaksimalkan manfaat seperti mengurangi jumlah hari libur berbayar atau dengan meningkatkan jumlah iuran karyawan ke asuransi kesehatan.
Dengan adanya pemotongan gaji karyawan, maka akan ada beberapa dampak buruk yang bisa dirasakan.
Ada batasan dan aturan yang harus dipatuhi perusahaan sebelum menerapkan sistem pemotongan gaji atau upah pada karyawannya.
BACA JUGA:Grand Opening Hotel Grand Zuri Lubuklinggau Sukses Digelar
Ketika pemberi kerja fokus pada pemotongan gaji, maka akan berdampak pada menimbulkan konflik dengan karyawan mereka.
Hal tersebut bisa menjadi masalah besar, yang menyebabkan penurunan moral dan produktivitas para karyawannya sendiri.
Dalam hal pemotongan biaya, pemberi kerja biasanya berfokus pada cara mengurangi pengeluaran untuk gaji dan tunjangan karyawan.
Namun, hal ini justru sering dapat menyebabkan konflik antara majikan dan karyawan.
BACA JUGA:Medco Libatkan Relawan Psikososial Tangani Trauma Anak Korban Gempa Cianjur
Karyawan mungkin merasa bahwa gaji dan tunjangan mereka dikurangi secara tidak adil, sementara pemberi kerja mungkin merasa bahwa mereka perlu memangkas biaya agar keuangan perusahaan tetap stabil.
Konflik ini seringkali dapat menyebabkan tindakan hukum dan publisitas yang merugikan bagi perusahaan.
Untuk menghindari konflik ini, pemberi kerja harus fokus pada cara untuk memangkas biaya yang tidak akan memengaruhi gaji dan tunjangan karyawan.
Salah satunya dengan mengurangi jumlah pegawai. Cara lain untuk mengurangi biaya adalah dengan mengurangi jumlah jam kerja karyawan.
BACA JUGA:Ini Dia Tersangka yang Menusuk Kepala Keamanan Pasar Lubuklinggau dari Belakang
Dilansir dari laman original.newsbreak, berikut 5 efek negatif potong gaji terhadap moral dan produktivitas karyawan
1. Pemotongan gaji dapat menyebabkan konflik karyawan.
Ketika majikan mulai memotong biaya, sering kali menimbulkan konflik dengan karyawan.
Karyawan mungkin merasa pekerjaan mereka berisiko atau beban kerja mereka meningkat tanpa kenaikan gaji yang sesuai.
BACA JUGA:Pengusaha Sumatera Selatan Tolak Kenaikan UMP 2023, Dinilai Cacat Hukum
Hal ini dapat menyebabkan rendahnya semangat kerja dan produktivitas, serta meningkatnya ketidakhadiran dan perputaran karyawan.
2. Pemotongan gaji dapat menyebabkan konflik antara pemberi kerja.
Ketika pemberi kerja memotong biaya, mereka seringkali perlu membuat keputusan sulit tentang di mana harus mengambil jalan pintas.
Hal ini dapat menyebabkan konflik dengan karyawan, yang mungkin merasa pekerjaan mereka berisiko atau beban kerja mereka meningkat tanpa kenaikan gaji yang sesuai.
BACA JUGA:UMP Sumatera Selatan Tertinggi Ketiga di Sumatera, Berikut Besarannya
Selain itu juga dapat menyebabkan rendahnya semangat kerja dan produktivitas, serta meningkatnya ketidakhadiran dan perputaran karyawan.
3. Pemotongan gaji dapat menyebabkan meningkatnya persaingan antar karyawan.
Ketika pemberi kerja memangkas biaya, karyawan mungkin merasa bahwa mereka perlu bersaing satu sama lain untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas.
Tentunya itu dapat menyebabkan peningkatan konflik dan tingkat stres, serta penurunan moral dan produktivitas.
BACA JUGA:Alvin Ukraini
4. Pemotongan gaji dapat merusak moral karyawan.
Ketika pemberi kerja memotong biaya, seringkali hal itu dapat merusak moral karyawan.
Karyawan mungkin merasa pekerjaan mereka berisiko atau beban kerja mereka meningkat tanpa kenaikan gaji yang sesuai.
Hal ini dapat menyebabkan rendahnya semangat kerja dan produktivitas, serta meningkatnya ketidakhadiran dan perputaran karyawan.
5. Pemotongan gaji dapat menyebabkan penurunan produktivitas.
Ketika pengusaha memotong biaya, seringkali dapat menyebabkan penurunan produktivitas.
Karyawan mungkin merasa pekerjaan mereka berisiko atau beban kerja mereka meningkat tanpa kenaikan gaji yang sesuai.
Dengan begitu dapat menyebabkan rendahnya semangat kerja dan produktivitas, serta meningkatnya ketidakhadiran dan perputaran karyawan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id