Mahfud MD : Ketum PSSI Bisa Kena, Tunggu Tanggung Jawab Moral Iwan Bule CS
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur -foto : twitter-
JAKARTA,LINGGAUPOS.CO.ID - Proses hukum dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur terus berjalan. Polda Jawa Timur sudah memanggil dan memeriksa Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD mengungkapkan bahwa mantan kapolda Metro Jaya itu bisa saja turut diproses hukum.
BACA JUGA:Enam Rider Bisa Jadi Pemenang Baru di Sepang-Valencia
Keterangan itu disampaikan oleh Mahfud saat mengisi diskusi dalam jaringan yang diselenggarakan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) kemarin, Kamis 20 Oktober 2022.
Sebagaimana hasil kerja Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), harus ada yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Baik tanggung jawab hukum maupun moral. Mengingat jumlah korban luar biasa banyak. Baik korban luka ringan, luka berat, maupun meninggal dunia.
BACA JUGA:Prediksi Juventus vs Empoli : Vlahovic Mulai Bisa Diandalkan
Berkaitan dengan tanggung jawab hukum, Mahfud menyampaikan bahwa saat ini proses hukum oleh kepolisian masih bergulir. ”Tanggung jawab hukum pidananya sudah mulai disidik dan itu bisa saja kena ketua PSSI nanti,” tegas dia.
Pemeriksaan demi pemeriksaan terus berjalan. Menurut Mahfud, Polri juga masih terus mencari pihak-pihak yang turut memiliki tanggung jawab atas tragedi yang menyebabkan 133 Aremania kehilangan nyawa.
BACA JUGA:Prediksi Ajaccio vs PSG : Les Parisiens Mantapkan Pucuk Klasemen
Langkah itu sudah sesuai dengan rekomendasi TGIPF untuk Polri. Mahfud menegaskan, penyebab ratusan nyawa melayang pasca pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya itu adalah penembakan gas air mata.
”Saya nggak peduli sekarang berapa besar kandungan kimia (dalam gas air mata) yang mematikan. Itu tidak penting. Karena bukan kimianya yang menyebabkan (kematian ratusan orang), tetapi penembakannya,” tegasnya.
BACA JUGA:Liga Italia Serie A Akhir Pekan : Big match Atalanta vs Lazio dan AS Roma vs Napoli
Akibat aparat keamanan menembakan gas air mata, penonton kemudian panik. Mereka mencari jalan keluar dan berkumpul pada satu titik. Alhasil tidak sedikit yang terhimpit, sesak, kehabisan nafas, terinjak-injak, dan meninggal dunia.
”Kematian massal sebanyak 132 (Aremania sampai TGIPF selesai bekerja) disebabkan oleh gas air mata” ungkap Mahfud. Karena itu, TGIPF menuntut pertanggungjawaban. Termasuk dari PSSI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: