Mahfud MD : Ketum PSSI Bisa Kena, Tunggu Tanggung Jawab Moral Iwan Bule CS
![Mahfud MD : Ketum PSSI Bisa Kena, Tunggu Tanggung Jawab Moral Iwan Bule CS](https://linggaupos.disway.id/upload/7a00ae51c0b7df2b7466e12aa0f9f02e.jpg)
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur -foto : twitter-
TGIPF menyadari mereka tidak bisa melampaui batasan yang ada dalam aturan FIFA maupun PSSI. Namun demikian, mereka tetap menyampaikan perlunya ada tanggung jawab moral dari seluruh pimpinan dan pengurus PSSI. Menurut Mahfud, pihaknya berharap hal itu benar-benar terjadi.
”Mundur itu di mana-mana boleh. Tidak melanggar aturan. Dan itu tampaknya sedang dicerna dan mudah-mudahan bisa terjadi,” harapnya.
BACA JUGA:Piala Dunia U-20 2023 : STY Minta 11, Baru Dapat 4
Berkaitan dengan tingkat kepercayaan atau indeks persepsi publik terhadap Polri yang turun pasca tragedi di Kanjuruhan, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu tidak menampik.
Selain tragedi di Kanjuruhan, dia menyampaikan, perkara yang menyeret mantan jenderal bintang dua Polri, Ferdy Sambo, turut berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan terhadap Polri. Belum lagi bila dilakukan survei pasca penangkapan Irjen Teddy Minahasa. Bisa jadi angkanya berubah lagi.
BACA JUGA:Pique Kenakan Jersey dengan Nama Shakira, Kok Bisa?
Sementara itu, kepolisian tampaknya harus benar-benar membuktikan kerjanya dalam mengusut tragedi kanjuruhan. Pasalnya, persentase publik yang tidak yakin kasus bakal diusut secara tuntas cukup tinggi.
Data tersebut terpotret dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia, kemarin. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, persentase publik yang percaya kasus diusut tuntas memang masih dominan, yakni 52 persen.
BACA JUGA:MotoGP Malaysia 2022 : Pecco Bagnaia Kunci Gelar MotoGP ?
Namun jika melihat data yang meragukan pada angka 43,3 persen, fakta tersebut tidak cukup menggembirakan. “Artinya tidak begitu tinggi tingkat kepercayaannya,” ujarnya.
Djayadi menjelaskan, masih tingginya ketidakpercayaan harus menjadi perhatian. Sebab, kepercayaan pada institusi sangat dibutuhkan agar hasil kerjanya bisa diterima.
BACA JUGA:Klasemen MotoGP 2022 : Bagnaia Depak Quartararo dari Puncak
Apalagi, lanjut dia, tragedi kanjuruhan menjadi perhatian banyak pihak. Dari data survei LSI diketahui, 83,6 persen masyarakat tahu kasus tersebut. “Bahkan hanya perhatian masyarakat Indonesia tapi dunia,” imbuhnya.
Lebih lanjut lagi, survei LSI juga memperlihatkan tindakan aparat mendapat persepsi buruk. Dalam hal jatuhnya korban, 78 persen responden tahu jika korban meninggal akibat tembakan gas air mata yang memantik kepanikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: