Temui Keluarga Korban Arya, Perwakilan Rektorat Katakan UIN Raden Fatah Palembang Akan Hancur

Temui Keluarga Korban Arya, Perwakilan Rektorat Katakan UIN Raden Fatah Palembang Akan Hancur

Tim Kuasa Hukum YBH SSB jelaskan kasus penganiayaan mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Arya Lesmana Putera, Sabtu 08 Oktober 2022--palpos.id

BACA JUGA:Enam Pondok di Tepi Hutan Muratara Bikin Polisi Murka, Langsung Dirobohkan

Keempat, pihak rektorat mengaku sudah dipanggil Menteri, dan mereka akan dievaluasi dari kasus ini. Bahkan, terancam dipecat.

‘’Kelima, pihak Rektorat mengaku, jika mereka sampai dipecat dari jabatan, makan UIN Raden Fatah akan hancur. Karena tidak ada penanggungjawab lagi,” ungkapnya.

Kemudian, keenam, pihak Rektorat mengaku proses pengadilan kasus Arya akan membutuhkan waktu yang lama.

Ketujuh, pihak rektorat mengaku akan memfasilitasi untuk mediasi antara korban Arya dengan para pelaku penganiayaan dan pengeroyokan.

BACA JUGA:Warga Musi Rawas Terekam CCTV Curi HP Teman Sendiri di Lubuklinggau

‘’Dan terakhir, atau kedelapan, pihak rektorat meminta mediasi dilakukan secepatnya untuk memperbaiki nama baik UIN Raden Fatah Palembang di masa depan,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus penganiayaan dan pelecehan seksual yang dialami Arya Lesmana Putera (19), salah seorang mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, terus bergulir.

Rencananya tim kuasa hukum Arya dari kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Sumsel Berkeadilan akan melapor ke Komnas HAM.

‘’Kami dapat kuasa langsung dari Arya dan ayahnya dalam proses pelaporan serta pendampingan yang tercantum pada  4 Oktober 2022,” ujar Sigit Muhaimin, salah satu tim kuasa hukum.

BACA JUGA:Residivis di Lubuklinggau Berulah, Baru 2 Bulan Bebas Ditangkap Lagi

Sigit mengatakan, jika sebelum terjadinya pengeroyokan ternyata banyak ditemukan selebaran pamflet yang dibuat UKMK Litbang untuk menarik calon mahasiswa baru agar mengikuti UKMK tersebut.

“Sebelum terjadinya peristiwa yang diduga pengeroyokan secara bersama-sama ini, ditemukan selebatan pamflet yang bertuliskan HTM sebesar Rp300 ribu,” jelasnya. 

“Mahasiswa juga akan mendapat makan tiga kali sehari, pengalaman penelitian, penginapan selama empat hari tiga malam, jaminan kesehatan, transportasi, program pendidikan dasar, alat tulis, ilmu pengetahuan dan relasi,” ungkap Sigit.

Selain itu, pihaknya juga berhasil menemukan bukti pembayaran berupa kuitansi dari salah seorang peserta senilai Rp300 ribu dengan tujuan diksar UKMK Litbang di Bangka Belitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpos.id