BBM Naik, Bahan Bangunan Naik, Developer Terancam Rugi

BBM Naik, Bahan Bangunan Naik, Developer Terancam Rugi

Ilustrasi kontruksi bangunan. Imbas dari kenaikan BBM, harga bahan bangunan juga naik, sementara harga rumah subsidi belum naik-8966988-Pixabay

Sejauh ini, REI Sumsel masih menjual rumah FLPP di harga lama Rp150.500.000, diharapkan harganya dapat naik menjadi Rp160.700.000 per unit. 

BACA JUGA:BBM Naik, Harga Cabai di Lubuklinggau Tembus Rp100.000 Per Kg

“Karena belum adanya persetujuan pemerintah pusat, para developer masih membangun dengan skema lama agar bisa bertahan walau margin berkurang,” lanjutnya.

Kata Zewwy, rumah subsidi tinggi peminatnya. Sejak awal 2022, realisasi KPR mencapai 7 ribu unit rumah dari total target KPR setahun 15 ribu unit. 

“Dari total 7 ribu unit rumah, hampir 80 persen pembiayaan rumah FLPP atau rumah subsidi. Sisanya rumah komersial,” bebernya.
 

Bila melihat realisasi penyaluran KPR saat ini, pihaknya optimis target 15 ribu unit rumah hingga akhir tahun terealisasi. 

BACA JUGA:Kenaikan Harga Pertamax Setiap Daerah Berbeda, Berikut Daftar Harga BBM per 4 September 2022

Tingginya permintaan rumah menunjukkan jika perekonomian mulai mengeliat dan bangkit pasca pandemi hingga sekarang.

“Tak hanya rumah subsidi yang bangkit saat ini, rumah komersial dengan harga di bawah Rp2 miliar paling banyak diminati konsumen,” katanya.
 

Tingginya minat rumah komersial ini karena adanya kebijakan pemerintah yang memberikan potongan pajak (PPNBTP) untuk rumah di bawah Rp2 miliar sebesar 50 persen, juga jadi pemicu tingginya realisasi KPR untuk rumah komersial. 

Kebijakan ini, jelas Zewwy, memberikan pengaruh besar terhadap penjualan karena konsumen sangat terbantu dengan adanya potongan 50 persen dari uang muka (DP) yang harus mereka bayar.

BACA JUGA:Harga BBM Per 1 September 2022, BBM Non Subsidi Turun

“Kami bersyukur rumah FLPP dan rumah komersial berjalan seiringan dan tumbuh bersamaan. Kalau rumah komersial harga Rp300.000.000 juta hingga Rp1 miliar juga diminati,” jelasnya. 

Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (Apersi) Sumsel, Ir Syamsu Rusman mengatakan, yang menjadi kendala dan keluhan dari pengembang perumahan, harga rumah bersubsidi dua tahun terakhir belum naik. 

Masih Rp150,5 juta per unitnya. Padahal, saat ini terjadi kenaikan biaya produksi mencapai hingga 30 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: