Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2)
Cover buku tenggelamnya kapal van der wijck.--
BACA JUGA:Sejarah & Dinamika Desa Q Buminoto Musirawas (1)
Mengapa suratku ini banyak membicarakan mati? Entahlah Zainuddin, saya sendiri pun heran, seakan-akan kematian itu telah dekat datangnya. Kalau kumati dahulu dari padamu, jangan kau berduka hati, melainkan sempurnakanlah permohonan doa kepada Tuhan, moga-moga jika banyak benar halangan pertemuan kita di dunia, terlapangkanlah pertemuan kita di akhirat, pertemuan yang tidak akan diakhiri lagi dengan maut dan tidak dipisahkan oleh rasam-basi manusia....
Selamat tinggal Zainuddin! Dan biarlah penutup surat ini kuambil perkataan yang paling enak kuucapkan di mulutku dan agaknya entah dengan itu kututup hayatku ~ di samping menyebut kalimat syahadat ~ yaitu: aku cinta akan engkau, dan kalau kumati, adalah kematianku di dalam mengenangkan engkau.... Sambutlah salam dari: HAYATI". [Tamat]
*) Muarabeliti, Ahad 7 Sept 2025.
[Ditukil dari novel "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck", karya HAMKA. Penerbit PT Bulan Bintang, Jakarta, Cet ke-18, Tahun 1986, 224 hal]
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial di LINK INI
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
