Korban Bencana Sumatera Viral Gunakan Gelondongan Kayu yang Terseret Banjir, Tak Bisa Dibiarkan

Korban Bencana Sumatera Viral Gunakan Gelondongan Kayu yang Terseret Banjir, Tak Bisa Dibiarkan

Revan Aidil Fitrisyah--

Oleh: Revan Aidil Fitrisyah *)

Muncul di media sosial video viral korban bencana mulai memanfaatkan gelondongan kayu sisa banjir dan longsor di Sumatera.

Dalam narasi yang beredar, sebagian dari masyarakat menggunakan gelondongan kayu tersebut untuk membangun tempat berteduh.

Diketahui, banjir bandang yang terjadi di Sumatera pada akhir November 2025 lalu menyebabkan ribuan gelondongan kayu.

BACA JUGA:Penggunaan AI Berlebih Ancam Ketersediaan Air Bersih

Ribuan gelondongan kayu tersebut hanyut terseret arus banjir hingga menumpuk di pemukiman warga serta sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS)

Sejumlah warga yang kesulitan mendapatkan bantuan tenda dan tempat mengungsi, lantas dinarasikan menggunakan kayu-kayu tersebut untuk membangun hunian sementara.

Insiatif warga di wilayah terdampak bencana ini mendapat teguran dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman.

Menurut Alex, pemanfaatan kayu-kayu tersebut tak boleh dilakukan sembarangan dan harus mengacu pada UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

BACA JUGA:Scroll, Like, Comment: Cermin Darurat Etika Pada Gen Alpha

"Ini tak bisa dibiarkan terus berlanjut, karena penanganannya mesti merujuk UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,” kata Alex kepada awak media pada Rabu 17 Desember 2025.

Dijelaskan Alex bahwa material kayu yang terbawa arus banjir ini termasuk kategori sampah spesifik, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Ayat (4) UU Pengelolaan Sampah, yakni sampah yang timbul akibat bencana alam.

Merujuk pada regulasi tersebut, Alex menekankan mengatakan, sampah spesifik membutuhkan penanganan khusus yang tidak dapat dilakukan secara normal dan berurutan.

“Peraturan Pemerintah (PP) No 27 Tahun 2020 yang merupakan petunjuk teknis UU Pengelolaan Sampah, memberi ruang pada pemerintah baik pusat maupun daerah, memanfaatkan sampah akibat bencana ini untuk kegiatan bernilai ekonomis,” ucap Alex.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: