PAPUA PEGUNUNGAN, LINGGAUPOS.CO.ID - Bencana kelaparan kembali terjadi di Papua Pegunungan, bahkan ini bukan yang pertama kalinya. Bagaimana solusinya. Berikut selengkapnya.
Kembali terulang bencana kelaparan yang terjadi di salah satu wilayah Indonesia, ditengah melesatnya ekonomi Indonesia serta sentimen global.
Cerita miris dan memprihatinkan terjadi di Pedalaman Papua, salah satu wilayah di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan tengah dilanda kelaparan.
Ini bukan menjadi yang pertama kali bencana kelaparan terjadi di wilayah ini, tepatnya di 13 kampung di Distrik Amuma.
BACA JUGA:Disebut Dalam Kasus Korupsi Tambang di Sultra Celine Evangelista Panggil Jaksa Agung 'Papa'
Bencana kelaparan berulang kali terjadi di Papua, misalnya yang terjadi di Kabupaten Lanny Jaya pada Agustus 2023. Sedikitnya tiga orang meninggal dunia, satu orang kritis, dan 500 orang kelaparan.
Lalu jika melihat pada Desember 2005, kelaparan juga terjadi di 7 distrik dan 10 pos pemerintah di Yahukimo. Akibatnya, 55 orang meninggal, 112 lainnya sakit parah, dan sekitar 55.000 penduduk di 7 distrik tersebut kehabisan makanan.
Disamping itu, menurut keterangan dari Sekretaris Gereja Kemah Injil di Tanah Papua, Dominggus Pigai, korban meninggal per Selasa 31 Oktober 2023 mencapai 30-an orang, serta 12.000 orang juga ikut terdampak akibat bencana ini.
Untuk mengatasi bencana kelaparan ini, pemerintah tengah menyiapkan strategi agar bencana kelaparan segera teratasi dan tak akan terulang kembali.
Plt Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK, Sorni Paskah Deli, mengungkapkan bahwa ada strategi jangka pendek dan jangka panjang yang disiapkan untuk mengatasi kelaparan di Yahukimo.
“Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan langkah antisipasi jangka pendek dengan membangun gudang logistic di sekitar lokasi yang sering terjadi bencana kelaparan,” kata Sorni.
Sorni juga menuturkan selain membangun gudang logistic, pemerintah juga akan memperbaiki konektivitas jalan darat dan menambah landasan pacu di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Langkah itu diambil agar pesawat bisa mendarat dan membawa bahan logistik lebih banyak dari Wamena dan Mimika. Sebab, sulitnya akses ke sejumlah distrik di Yahukimo, membuat penanganan menjadi sulit.
BACA JUGA:Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Perkuat Sinergitas Bersama BNNK Musi Rawas