Cerita Rakyat Musi Rawas, Merantau Bawa Ayam Beruge Putih, Ini Pesan Nenek Bujang Bekorong

Kamis 20-07-2023,15:50 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

BACA JUGA:Putri Silampari Musi Rawas, Mandi di Telaga Tengah Hutan, Dirayu Bujang Tulup, Begini Kisahnya

Sebelum berangkat, Bujang Bekorong menitipkan pesan kepada Enam Dehe (pembantu perempuan yang masih gadis) agar menjaga dan melayani Dewi Bungsu selama dia mengembara. 

Kepercayaan yang diberikan Bujang Bekorong kepada Enam Dehe ini ternyata dihianati. Lantas bagaimana jadinya? Dehe Enam pun menyanggupi dan siap menjalankan perintah Bujang Bekorong dan Permaisurinya Dewi Bungsu. 

Pergilah Bujang Bekorong mengembara meninggalkan kerajaannya dan permaisurinya yang sedang mengandung tiga bulan. 

Sepeninggal Bujang Bekorong mengembara ke negeri Palembang, Permaisuri Dewi Bungsu selalu direpotkan dengan keberadaan Dehe Enam yang lama kelamaan menjadi sulit diperintah dan diatur. 

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Tuah Negeri Pasang Strategi, Belanda Takut Dengan Busa Warna Merah

Dehe Enam bertingkah laku seenaknya di kerajaan yang sementara waktu dipimpin Dewi Bungsu. Dengan sikap Dehe Enam yang selalu, membuat jengkel Dewi Bungsu berusaha untuk membiarkannya.

Karena la sangat memikirkan kandungannya yang sudah memasuki usia 9 bulan yang menurut hitungan normal sudah menunggu harinya.

Saat yang dinanti pun tiba, Dewi Bungsu melahirkan, Dehe Enam berusaha menolong Dewi Bungsu dengan caranya sendiri. Ternyata Dehe Enam sudah merencanakan niat jahatnya kepada Dewi Bungsu. 

Dewi Bungsu akhirnya melahirkan seorang putra. Dalam ketidak berdayaan Dewi Bungsu, Dehe Enam melancarkan aksinya dengan cara membunuh Dewi Bungsu.

BACA JUGA:7 Bidadari Mandi di Telaga Musi Rawas, Bikin Patah Hati Pemuda Perantau Asal Curup, Begini Kisahnya

Sementara putranya dirawat oleh pembantu tua yang bekerja di bagian dapur. Untuk menghilangkan kecurigaan Sang Raja nantinya, Dehe Enam menanam jasad Dewi Bungsu dan jasad seekor anjing yang menyatakan kuburan putranya. 

Namun Dewi Bungsu yang merupakan keturunan khayangan jasadnya kembali ke khayangan dengan selamat. 

Sepeninggal Dewi Bungsu, kerajaan dikuasai Dehe Enam dan kaki tangannya. Sementara putra Dewi Bungsu mulai besar dan diberi nama Budak Bosok. 

Setiap malam Jum'at dikisahkan Dewi Bungsu turun dari khayangan menemui putranya Budak Bosok. Pertemuan mereka tidak ada yang mengetahuinya, saat bertemu inilah Dewi Bungsu dapat melepaskan kerinduannya dengan putra yang dikasihinya. 

BACA JUGA:Keramat Moneng Tekending, Perantau Asal Rejang Lebong Mencari Peruntungan di Musi Rawas, Bertemu SAD

Kategori :