Dalam kesedihan dan keputus asaan Bujang Bekorong, tertegun sejenak mendengar suara asing diantara suara-suara penghuni hutan yang yang terkadang jelas terkadang sayup - sayup.
Bujang Bekorong mengkonsentrasikan pendengarannya,dan sedikit ada gairah, bahwa suara yang didengarnya mengisyaratkan suara tanggis perempuan.
Bujang Bekorong mengendap mencari sumber suara.Betapa terkejut dan senangnya hati Bujang Bekorong apa yang dilihatnya adalah Bidadari Bungsu yang Pakaian Terbangnya ada pada Bujang Bekorong.
Perlahan Bujang Bekorong mendekat, entah harus memulai pembicaraan dari mana. Bidadari melihat bayangan mendekat, terkejut dan ketakutan.Ia lantas menanyakan sosok Bujang Bekorong dan meminta untuk pergi darinya.
Bujang Bekorong mencoba menjelaskan dengan selembut-lembutnya.Sambil memandang ke langit Dewi Bungsu menceritakan nasib dan takdirnya.
BACA JUGA:Tol Musi Rawas Lintasi 3 Kecamatan, Berikut Perkembangannya
Ia mengaku berasal dari khayangan yang merupakan bidadari ketujuh dari ketujuh. Dirinya bersama 6 saudaranya mandi di telaga, namun pakaian terbangnya hilang.
Saudaranya coba menolongku untuk tetap bisa kembali ke khayangan. Namun ketika hendak mencapai pintu langit, dirinya terjatuh dan saudaraku tidak bisa menolong lagi.
Bujang Bekorong merasa kasiahan menawarkan bantuan kepada Drwi Bungsu dan mengucapkan kalau yang dialaminya merupakan takdir. "Namaku, Dewi Bungsu dan apa maksud Kanda (Bujang Bekorong) ini takdir? Tanya Dewi Bungsu sangat penasaran.
Bujang Bekorong kemudian menjelaskan, kalau dirinya dan Dewi Bungsu sudah ditakdirkan untuk bertemu. Bujang Bekorong berjanji akan menjaga Dewi Bungsu dan mengasihi sepenuh jiwa.
BACA JUGA:Asal Mula Marga Proatin Lima Muara Beliti Musi Rawas, Gabungan 5 Dusun, Berikut Ulasannya
Dewi Bungsu sejenak memikirkan maksud dari pembicaraan Bujang Bekorong.”Kalau ini semua memang takdirku, takdir kita, aku bersedia ikut,” jawab Dewi Bungsu.
Begitu senangnya Bujang Bekorong mendengar jawaban dari Dewi Bungsu. Keduanya meninggalkan hutan yang gelap dan sunyi itu.
Beberapa tahun kemudian, Bujang Bekorong menjadi seorang raja disuatu kerajaan yang dibangunya bersama permaisuri hatinya, Dewi Bungsu. *Dehe Enam Habisi Istri Bujang Bekorong Saat Merantau
Saat permaisuri Dewi Bungsu hami 3 bulan, Bujang Bekorong pergi mengembara ke Negeri Palembang. Sebagai penganti sementara, Dewi Bungsu untuk memimpin kerajaan selama ditinggalkan Bunag Bekorong.