8 Fakta Terbaru Terkait Meninggalnya Ibu Melahirkan di Muratara, Nomor 7 Bikin Miris

Rabu 31-05-2023,07:44 WIB
Editor : Endang Kusmadi

3. Sudah 6 Kali Memeriksakan Kehamilan

Plt Kepala Dinkes Muratara, Tasman mengatakan, telah memperoleh laporan rekam medis almarhumah Agustika dari Koordinator Bidan Desa Pauh I, Febry.

BACA JUGA:Berikut Hasil Investigasi Dinkes Muratara ke Puskesmas Pauh, Terkait Wanita Melahirkan Meninggal Dunia

Tercatat, pasien enam kali melakukan pengecekan kehamilan di Puskesmas Pauh. Terakhir pada 3 Mei 2023.

Dari catatan medis, pasien itu memiliki tinggi badan 145 cm, dengan berat 50 kg. Kondisi tensi beberapa kali turun.

“Pasien sudah disarankan melakukan persalinan di rumah sakit dengan standar peralatan lebih besar dan lebih lengkap,” ujarnya.

4. Bayi yang Dikandung Besar

Plt Kepala Dinkes Muratara, Tasman  juga menjelaskan, bahwa bayi yang dikandung almarhumah berukuran besar. Makanya disarankan untuk melahirkan ke rumah sakit.

BACA JUGA:Terkait Wanita Melahirkan dari Muratara Meninggal Dunia, ini Penjelasan RS AR Bunda Lubuklinggau

Pertimbangannya, jabang bayi berusia 9 bulan yang ada dalam kandungan pasien termasuk besar. Saat itu berat janin kurang lebih 2.300 gram (2,3 kg).

“Pasien memiliki panggul sempit dan akan kesulitan jika melahirkan normal. Terlebih proses kelahiran anak pertama. Nah, kondisi ini sudah dikelaskan kepada yang bersangkutan,” jelasnya.

Namun karena wilayah Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir jauh dari kota, fasilitas kesehatan terdekat hanya Puskesmas Pauh. Jadi, pada 9 Mei malam, pasien yang alami kontraksi pun dibawa ke Puskesmas Pauh.

“Masyarakat datang, tentu dilayani. Tidak boleh ditolak. Datang malam, artinya memang sangat butuh bantuan,” ucap Tasman.

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Muratara Investigasi, DPRD Sesalkan Pelayanan Puskesmas Hingga Wanita Melahirkan Meninggal

Sekitar pukul 01.00 WIB, pasien alami rembes ketuban. Kemudian dilakukan pemasangan infus. Sembari menunggu bukaan lengkap.

5. Bawa Dukun Beranak

Kategori :