Melihat seluruh proses itu, pihaknya menegaskan kalau petugas medis sudah melakukan pelayanan sesuai SOP. Hanya terjadi miskomunikasi.
Namun, Dinkes akan ‘menarik’ dua bidan dan satu perawat yang bertugas pada saat itu. “Terkait sanksi atau kelalaian masih menunggu keputusan pimpinan,” tandasnya.
BACA JUGA:Soal Jalan Rusak di Translok Pauh, PT SAP Berikan Penjelasan
Saat ini, belum bisa dipastikan penyebab kematian pasien. Perlu analisis lebih lanjut hingga autopsi.
Kata bidan Dita, pengelola bidang program Dinkes Muratara, proses persalinan anak pertama memang cukup beresiko tinggi. Khususnya terhadap mental dan fisik calon ibu.
Bisa megakibatkan persalinan macet, bayi susah keluar, plasenta lengket, bayi terjepit panggul hingga tensi darah mendadak turun.
“Apalagi kalau ibunya kecil dan bayinya besar, itu sangat beresiko. Kalau mental pasien drop, itu pengaruhi tensi dan lainnya,” bebernya.(*)