Begini Versi Pihak Tersangka, Kasus Pembunuhan di Terminal Satelit Lubuk Linggau

Begini Versi Pihak Tersangka, Kasus Pembunuhan di Terminal Satelit Lubuk Linggau

Tersangka Icang Songoli (kiri) dan Belly (kanan) saat diamankan di Polres Lubuk Linggau--

BACA JUGA:Keluarga Pelaku Pembunuhan di Terminal Satelit Lubuk Linggau Ngungsi, Kapolsek: Sebaiknya Menyerahkan Diri

Lalu Beli mengiringi Icang kembali ke Terminal. “Sebenarnya Icang dan Beli tidak langsung menusuk korban,” terang Heri.

Tetapi begitu melihat korban Aan keluar mobil memegang kunci roda, Icang baru menusuk korban Aan.

“Kalau Icang tidak nujah, Icang yang mungkin dibunuh Aan,” terangnya. 

Karena pelaku Icang dan korban Aan sama-sama mengenakan baju warna hitam, dan melihat korban Aan tersungkur ke aspal bersimbah darah.

BACA JUGA:Ini Pemicu Pekelahian di Terminal Satelit Lubuk Linggau, Hingga Warga Muratara Tewas

Belly mengira itu adalah adalah keponakannya Icang. Karena itulah Beli mengejar Amir dan melakukan penudukan. 

Pasca kejadian itu dikatakan Heri, Icang dan Beli tidak pulang lagi ke Desa Mandi Angin.

“Kami semalam sudah rembuk keluarga, karena korban dan pelaku masih satu desa karena itu keluarga sepakat untuk meminta pelaku menyerahkan diri, “ ungkap Heri.

Menurut Heri, yang melacak dan mencari keberadaan Icang adalah adiknya Suntri.

BACA JUGA:Berkelahi di Terminal Satelit Lubuk Linggau, Warga Muratara Tewas

“Jadi kami semalam tidak tidur, dan pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB, dapat kabar dari adiknya bahwa mereka (kedua pelaku) sudah di Polres lubuklinggau,” kata Heri.

Karena ibu dan nenek pelaku Icang mau bertemu dan melihat sendiri kondisi Icang, akhirnya keluar dari Desa Mandi Angin menyusul ke Polres Lubuklinggau.

“Jadi saya ikut mengantar keluarga  untuk ketemu Icang,” terang Heri.

Kapolres Lubuk Linggau AKBP Indra Arya Yudha melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan menjelaskan, kedua tersangka sudah mengakui perbuatanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: