2.000 Staf Medis Kelaparan di Gaza, Hadapi Puasa Ramadan Tanpa Makanan untuk Berbuka dan Sahur

2.000 Staf Medis Kelaparan di Gaza, Hadapi Puasa Ramadan Tanpa Makanan untuk Berbuka dan Sahur

2000 staf medis di Gaza Utara tidak memiliki makanan untuk berbuka dan sahur.--Instagram @folkative

BACA JUGA:Otoritas IKN Diduga Beri Ultimatum Agar Warga Adat Pindah dalam Kurun Waktu 7 Hari

Usulan mengenai gencatan senjata saat Ramadan tidak juga terlaksana. Warga Gaza mau tidak mau harus menjalankan puasa Ramadan dengan penuh keprihatinan.

Lebih lanjut dikatakan, “Dokter-dokter akan mati. Para perawat di sana akan mati. Dan dunia akan menyaksikan jumlah korban kelaparan terbesar dalam beberapa hari mendatang jika Anda tidak bertindak hari ini untuk menyelamatkan kami. Kita semua akan mati.”

Di beritakan sebelumnya, Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu. Mereka mendeklarasikan perang melawan Hamas.

Kemudian selama agresi, mereka menyerang warga hingga objek sipil seperti rumah sakit, kamp pengungsian hingga sekolahan.

BACA JUGA:Idul Fitri 2024, Pemudik Belum Bisa Lalui Tol Palembang Jambi, Masih 7 Jam Kalau Tidak Macet

Israel juga diketahui membatasi secara ketat bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Langkah ini semakin membuat wilayah tersebut berada dalam krisis pangan.

Kemenkes Palestina juga mencatat setidaknya ada 27 orang yang meninggal sebab kekurangan gizi dan dehidrasi akibat blokade Israel.

Hingga pada saat ini, tercatat total korban meninggal sejak Israel melancarkan agresi mencapai hingga lebih dari 31 ribu orang meninggal.

Itulah informasi seputar 2000 staf medis kelaparan di Gaza, tidak ada makanan untuk sahur dan berbuka puasa. Semoga bermanfaat. (*)

Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI. Serta dapatkan update di Facebook di LINK INI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: