2.000 Staf Medis Kelaparan di Gaza, Hadapi Puasa Ramadan Tanpa Makanan untuk Berbuka dan Sahur

2.000 Staf Medis Kelaparan di Gaza, Hadapi Puasa Ramadan Tanpa Makanan untuk Berbuka dan Sahur

2000 staf medis di Gaza Utara tidak memiliki makanan untuk berbuka dan sahur.--Instagram @folkative

LINGGAUPOS.CO.ID – Pada hari pertama puasa Ramadan 2024, sekitar 2000 staf medis di Gaza Utara tidak memiliki makanan untuk berbuka dan sahur.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Jumat, 15 Maret 2024, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina meminta bantuan internasional untuk segera menyediakan makanan bagi mereka.

Diketahui, warga Palestina merayakan Ramadan 2024 di tengah-tengah serangan udara Israel dan ancaman kelaparan.

“Staf memulai Ramadan tanpa sahur atau berbuka puasa,” ungkap Kementerian Kesehatan Gaza. 

BACA JUGA:Mengapa Ramadan 2024 Suhu Menjadi Panas, ini Penjelasan BMKG Sumatera Selatan

Selain itu juga, Israel secara ketat membatasi bantuan kemanusiaan untuk memasuki Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan setidaknya ada sekitar 27 orang dinyatakan meninggal dunia karena kekurangan gizi dan dehidrasi.

"Mereka tak menemukan makanan apa pun untuk berbuka puasa di hari pertama Ramadan," demikian pernyataan Kemenkes seperti dikutip dari Al Jazeera.

Ashraf Al Qudra selaku Juru Bicara Kemenkes Palestina meminta untuk segera bantuan internasional ini menyediakan makanan bagi staf medis di Gaza Utara.

BACA JUGA:Benarkah Niat Puasa Ramadan Wajib Dibaca Setiap Hari Sebelum Subuh, Yuk Disimak Penjelasannya

"Tenaga medis terlalu rentan terhadap kelaparan yang melanda Jalur Gaza utara," kata Al Qudra, dikutip Anadolu Agency.

“Kami menuntut lembaga-lembaga internasional dan bantuan menyediakan makanan untuk rumah sakit di Gaza utara,” papar pernyataan itu.

Warga Palestina terutama Gaza menjalani Ramadan kali ini di bawah serangan bom dari Israel bertubi-tubi yang membuat mereka merasa ancaman kelaparan.

Kementerian memperingatkan, “Kelaparan akan melanda seluruh penduduk Gaza utara. Bantuan yang diberikan terlalu sedikit. Biaya makan bisa berarti kematian.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: