Awal Ramadan 2024 Beda, Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas Berikan Pesan Khusus, Wajib Dipatuhi Umat Islam

Awal Ramadan 2024 Beda, Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas Berikan Pesan Khusus, Wajib Dipatuhi Umat Islam

Pemerintah melalui Kementerian Agama RI baru akan menggelar Sidang Isbat pada Minggu, 10 Maret 2024 untuk menetapkan awal Ramadan 1445 H.--Pixaby.com

BACA JUGA:Begini Ancaman Bagi Orang yang Sengaja Tak Puasa Ramadan: Dosa Berat dan Tak Ada Gantinya

Sebab tahun ini, penetapan lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1445 H pemerintah akan sama dengan Muhammadiyah. 

Hal ini disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti saat menyampaikan ceramah dalam acara Tarhib Ramadan dan Milad ke-3 Masjid Al Birru di Desa Mindahan Kidul, Batealit, Jepara dikutip, Rabu 6 Maret 2024. 

“Insya Allah Idul Fitri akan bareng (dengan pemerintah). Posisi hilal saat akhir Ramadan sudah di atas 8 derajat. Dengan posisi seperti itu, hilal sudah bisa dilihat jelas. Jadi tidak perlu sidang isbat, sehingga bisa hemat anggaran,” kata Abdul Mu’ti.

Menurut Abdul Abdul Mu’ti, berdasarkan pengalaman selama ini, penetapan Idul Fitri antara metode hisab dan ru’yah lebih sering menghasilkan perbedaan. 

BACA JUGA:Awal Ramadan 1445 H Diputuskan 10 Maret 2024, Ini 134 Lokasi Pemantauan Hilal, Ada yang dari Hotel

Khusus Muhammadiyah lebih cenderung melakukan hisab haqiqi, sementara pemerintah menggunakan ru’yatul hilal atau melihat hilal dengan mata telanjang.  

Dikatakan Abdul Mu’ti, jika posisi hilal di atas 8 derajat, dipastikan semua ormas Islam akan sama dalam menentukan Idul Fitri. 

Lebih lanjut Abdul Mu’ti mengulas, dalam sejarahnya, penetapan Idul Fitri selama ini sangat dinamis. 

Awalnya pernah dinyatakan bahwa posisi hilal akan bisa dilihat dengan mata telanjang kalau di atas 2 derajat.

BACA JUGA:Kapan Anak Mulai Diajarkan Puasa Ramadan, Berikut Tips yang Tepat 

Tapi seiring waktu, ketentuan tersebut diubah menjadi di atas 4 derajat dan yang yang terbaru di atas 6 derajat.  

Nah jika ditetapkan hilal bisa dilihat di atas 4 derajat atau 6 derajat, guru besar UIN Syarief Hidayatullah itu memprediksi akan lebih banyak perbedaan dalam penetapan Idul Fitri. 

“Nah tahun ini, di akhir Ramadan, posisi hilal sudah di atas 8 derajat, jadi harusnya hilal sudah bisa dilihat, tidak perlu sidang isbat,” jelasnya. 

Sambil bercanda, Abdul Mu’ti menyebut sebenarnya Muhammadiyah lebih suka apabila yang lebih dulu itu Idul Fitri daripada awal puasa. Karena yang salat Idul Fitri akan lebih banyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: