Bank Dunia Buka Suara Terkait Makan Gratis: Minta Supaya Defisit APBN Dijaga

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Bank dunia (World Bank) buka suara terkait program makan gratis, meminta supaya defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bank dunia turut menyoroti program makan gratis yang digaungkan oleh Prabowo- Gibran sebagai salah satu program andalan mereka jika nanti sudah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI.

Meskipun hasil perhitungan pemilu 2024 masih dalam proses, tapi pasangan tersebut unggul dalam beberapa perhitungan quick count.

Lantas, mengenai program makan gratis yang kabarnya akan dilaksanakan di Indonesia pada 2025. World Bank berharap pemerintah tetap memperhatikan batas defisit dalam APBN.

BACA JUGA:Pilu, Pengantin Wanita Meninggal Dunia di Hari Pernikahan, Kisahnya Buat Menangis

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, yakni Satu Kahkonen mengatakan bahwa, semua rencana presiden terpilih harus dipersiapkan secara matang, termasuk untuk makan siang gratis.

Adapun persiapan yang dimaksudnya, salah satunya yaitu mengenai ketersediaan anggaran.

“Semua rencana perlu dipersiapkan, termasuk kesiapan anggaran dan juga ketersediaan sumber daya,” ujarnya pada Selasa 27 Februari 2024.

Kepala perwakilan bank dunia untuk Indonesia, itu berharap agar pemerintah juga taat pada rentang defisit anggaran yang telah ditetapkan.

BACA JUGA:Polisi Ungkap Kronologis Kebakaran, yang Sebabkan Manajer SPBU di Lubuk Linggau Tewas

Yakni dibawah 3% dari Produk Domestik Bruto. Selain itu, dia mengatakan stabilitas makroekonomi dan stabilitas fiscal juga perlu dijaga dalam pelaksanaan program ini.

“Kami berharap Indonesia mematuhi batas defisit fiskal 3% dari PDB yang ditentukan dalam undang-undang dan juga mempertahankan stabilitas makro-ekonomi dan stabilitas fiskal,” lanjutnya

Sementara itu, seperti yang kita ketahui bahwa makan siang gratis menjadi salah satu janji kampanye calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka.

Pasangan ini unggul sementara dalam rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan suara yang belum masuk 100%.

Sumber: