Jurusan IPA, IPS dan Bahasa Kembali Diterapkan Mulai Tahuan Ajaran Baru, Apa Alasannya

Jurusan IPA, IPS dan Bahasa Kembali Diterapkan Mulai Tahuan Ajaran Baru--
LINGGAUPOS.CO.ID - Penjurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) serta Bahasa di Sekolah Menengah Atas (SMA) dikabarkan akan kembali diterapkan mulai tahun ajaran 2025-2026 mendatang.
Sekolah Menengah Pertama (SMA) saat ini sudah tidak ada lagi penjurusan IPA, IPS maupun Bahasa. Namun Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti akan menghidupkan kembali 3 jurusan yang sempat dihilangkan tersebut.
Diketahui sistem penjurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2025-2026 mendatang.
Seperti diketahui menteri sebelumnya, Nadiem Makarim menghapus sistem penjurusan di jenjang SMA dan menggantinya dengan Kurikulum Merdeka pada tahun 2021.
Saat itu, Nadiem mengatakan terdapat pelabelan kuat di masyarakat, termasuk orang tua murid, yakni bahwa jurusan IPA lebih unggul ketimbang IPS dan Bahasa.
Menurut Nadiem pula, para orang tua cenderung memaksa anak memilih jurusan IPS, tanpa mempertimbangkan minat, bakat, dan rencana karier sang anak.
Lantas, usai masa Menteri Nadiem Makarim, oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah saat ini, Abdul Mu’ti penjurusan IPA, IPS, Bahasa akan kembali diterapkan.
“Ini bocoran, jurusan akan kami hidupkan lagi, nanti akan ada jurusan IPA, IPS, dan Bahasa,” ungkap Mu’ti dikutip LINGGAUPOS.CO.ID pada Selasa, 15 April 2025.
BACA JUGA:Berusia 23 Tahun, TK Aisyah Lubuk Linggau Terus Berupaya Berikan Pendidikan Terbaik
Jika benar demikian maka, regulasi terbaru mengenai penjurusan di SMA tersebut akan menggugurkan aturan yang diteken Nadiem, yaitu Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024.
Lantas, dengan pemberlakuan sistem penjurusan, siswa yang mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) pengganti Ujian Nasional nantinya wajib mengikuti Tes Bahasa Indonesia dan Matematika.
Disamping itu, murid yang memilih jurusan IPA dan IPS dipersilahkan memilih satu mata pelajaran dalam rumpun ilmu jurusan mereka untuk diujikan dalam TKA.
Kata Abdul Mu’ti, murid yang memilih TKA bisa menggunakan nilai ujian tersebut untuk mendaftar ke perguruan tinggi melalui jalur prestasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: