Hikmah Segala Perkara Kembali Kepada Allah Semata

Hikmah Segala Perkara Kembali Kepada Allah Semata

Hikmah Segala Perkara Kembali Kepada Allah Semata--freepik

Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil.*

Dikisahkan Yusuf mengalami berbagai tipu daya dari para saudaranya. Kisah drama tingkat tinggi yang dialami Beliau Nabi Allah ‘alaihissalam, hingga menjadikannya mendapatkan amanah lebih tinggi sebagai pejabat negara, tepatnya sebagai bendahara. 

Meski kisah lengkap tersebut tidak terdapat dalam Taurat dan Injil sekaligus, risalah yang dibawa nabi “’ummy” tersebut tidak juga menjadikan Yahudi dan Nasrani keseluruhan menjadi beriman. 

Seorang yang buta huruf dan berada di seputar masyakat jahiliyyah sekitarnya tidak juga melembutkan hati mereka untuk menerima kenabian Muhammad Shallahu ‘alaihi wa sallam dan berislam bersama-sama dengan beliau.

Belum lagi, perjuangan dengan ujian dan cobaan luar biasa dialami Nabi dalam mendakwahkan Islam. 

BACA JUGA:Riset: Patah Hati Dapat Disembuhkan dengan Rutin Lari

Bahkan dari kaumnya sendiri mengalami gangguan yang menyakiti bahkan melukai beliau Shallahu‘alaihi wa sallam. 

Namun ternyata banyak dari masyarakat Quraisy termasuk paman Nabi yang sangat dicintai yaitu Abu Thalib sekaligus Abu Jahal, keduanya tetap berada dalam kekafiran; tidak mempersaksikan Muhammad sebagai utusan Allah.

Segala jerih payah tentu mendapat ganjaran di sisi Allah baik langsung maupun terdapat gantinya. 

Meski Abu Jahal juga bernama Umar yang tidak lain adalah paman Beliau, namun Beliau Shallahu ‘alaihi  wa sallam berdo’a kepada Allah agar ada Umar yang masuk Islam; terjawab dengan masuk Islamnya Umar bin Khattab Rdiallahu ‘anhu yang tersohor dengan sikap tegasnya.

BACA JUGA:Viral, Ulang Tahun Mewah 17 Tahun, Anak Mantan Kades OKI Sumatera Selatan, Kado Mobil Rp2,19 Miliar

Hidayah yang berarti petunjuk untuk mengikuti jalan Allah dengan meninggalkan selain jalanNya merupakan pembeda kemuliaan berupa mengutamakan Allah dengan menempatkan dunia sebagai ladang untuk kehidupan akhirat, termasuk memanfaatkan berbagai kenikmatan di dalamnya.

Dunia yang rentan fitnah di dalamnya, membuat sebagian orang memilih Zuhud sebagai jalan hidup. 

Meski masih ada saja kontroversi bagi sebagian kalangan akan jalan yang sebetulnya juga pada porsinya disyariatkan dalam Islam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: