11 KKKS Raih Proper Emas, Penghargaan Tertinggi Lingkungan Hidup

11 KKKS Raih Proper Emas, Penghargaan Tertinggi Lingkungan Hidup

Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo --

BACA JUGA:4 Pasar Unik di Lubuk Linggau, Diambil dari Nama Bukit hingga Hewan, Tapi yang Dijual Beda

Berkembangnya bisnis di penyimpanan karbon telah menjadi bisnis baru di industri hulu migas di Indonesia. 

Komitmen Pemerintah untuk dapat mencapai nett zero emission di tahun 2060 mendorong kebijakan di bisnis carbon capture storage (CCS)/carbon capture utilization storage (CCUS). 

Hal ini tentu menjadi angin segar bagi industri hulu migas yang memiliki potensi yang besar terkait penyimpanan karbon. 

“Tahun lalu tanggal 24 November 2023, Presiden telah melakukan ground breaking proyek CCUS Ubadari yang dioperasikan oleh BP. Ini tentu menjadi milestone penting untuk proyek CCS/CCUS yang lainnya”, terangnya.

BACA JUGA:Wadaw, Sakit Hati Batal Nikah Wanita Ini Teror Mantan Tunangan, Kirim 400 Orderan Fiktif ke Rumahnya

Saat ini, tercatat ada dua proyek CCS/CCUS yang sedang dikembangkan yaitu CCUS Ubadari dan CCS Saka Kemang. 

Untuk CCS Ubadari berfungsi menginjeksikan sekitar 25 juta ton CO2 sampai tahun 2035 ke reservoir Lapangan Vorwata dari potensi kapasitas penyimpanan CO2 hingga 1,8 Gt. 

Sedangkan di CCS Saka Kemang memiliki potensi penyimpanan hingga 20 juta ton. 

Tidak hanya dalam bentuk CCS/CCUS, Low carbon initiatives lainnya juga digalakkan misalnya program zero flaring, optimasi fuel dan konversi gas to wire (elektrifikasi).

BACA JUGA:Riset Ungkap Malas Bangun Pagi merupakan Ciri-Ciri Orang Pintar, Kok Bisa?

Lebih lanjut Wahju menyampaikan jika CCS/CCUS nanti juga akan berkontribusi dalam meningkatkan penilaian terkait pengelolaan lingkungan di industri hulu migas. 

Oleh karenanya, dia optimis kedepan ketaatan industri hulu migas akan terus meningkat dan akan semakin banyak KKKS yang nantinya memperoleh Proper Emas. 

“Perubahan paradigma tentang industri hulu migas sebagai industri yang berkontribusi langsung dan nyata dalam menyelamatkan lingkungan yang keberadaannya sangat dibutuhkan untuk kontribusinya dalam mendukung target nett zero emission di 2060. Oleh karen itu, kami membutuhkan dukungan dari para pemangku kepentingan agar tujuan tersebut bisa tercapai”, tegas Wahju. (*)

Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di sudut kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: