Berangkat dari Qatar, Amerika Serikat Kirim Pesawat RC-135W Diduga untuk Melawan Pasukan Yaman
Amerika Serikat kirim pesawat RC-135W diduga untuk melawan pasukan Yaman.--Instagram @unexplnd
LINGGAUPOS.CO.ID – Pesawat RC-135W milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) terlihat meninggalkan Pangkalan Udara di Al Udeid, Qatar, menuju barat daya Arab Saudi pada Jumat 12 Januari 2024 pagi.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Selasa, 16 Januari 2024.
Sebagian informasi mengatakan pesawat tersebut bergabung dalam operasi militer untuk melawan militan Houthi yang memblokade Laut Merah untuk mencegah kapal terkait Israel melintasi kawasan tersebut.
"Amerika Serikat dan Inggris berhasil melakukan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman," ucap Joe Biden, Presiden AS.
BACA JUGA:Koper Airwheel Mulai Tidak Diizinkan Masuk Kabin Pesawat
Diketahui, serangan tersebut melibatkan jet tempur serta rudal Tomahawk, yang merusak kota-kota di sekitaran sasaran AS-Inggris.
Menurut catatan, ada sekitar lima orang tewas dan enam lainnya terluka akibat serangan tersebut.
Al-Masirah selaku Media Houthi, melaporkan serangan tersebut menargetkan Pangkalan Udara Al-Dailami di dekat Bandara Hobeidah, Kamp Kahian arah timur kota Saada, Bandara Taiz, Kamp Brigade ke-22 dan bandara di Distrik Abs.
Selain itu dilansir dari surat kabar The Times, Perdana Menteri Inggris setuju untuk melancarkan serangan kepada Houthi, termasuk menyerang pangkalan peluncuran, landasan peluncuran rudal, drone, hingga depot senjata.
BACA JUGA:100 Hari Serangan di Gaza, Korban Tewas Lebih dari 23.000 Jiwa Hingga Konflik Meluas ke Yaman
Lebih dari tiga bulan Houthi ini memberi bukti dukungannya untuk Hamas, yang melawan agresi Israel di Jalur Gaza, dengan menembaki kapal Israel di Laut Merah.
Sejumlah pesawat Angkatan Udara AS diperkirakan masih bergerak dari Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, menurut sumber militer AS yang mengatakan demikian.
Gerakan tersebut untuk menyerang pangkalan milisi Houthi di Hobeidah dan Hajjah.
Diketahui sebelumnya, AS sudah menempatkan pesawat-pesawat militernya di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar selama bertahun-tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: