Bukan Tanaman Asli Indonesia, Berikut Sejarah Kopi yang Sering Kamu Minum
Bukan Tanaman Asli Indonesia, Berikut Sejarah Kopi yang Sering Kamu Seruput--freepik
Kemudian membuat Belanda menanam biji kopi di tiap-tiap pulau di Indonesia. Dari sinilah awal kemunculan berbagai ragam jenis kopi di Indonesia.
BACA JUGA:Wajib Dicoba, 5 Menu Produk Kopi Kenangan di Coffee Shop
Tak hanya Jawa, perkebunan kopi dibuka di Aceh, Sumatera Utara, beberapa daerah di Sulawesi, Bali hingga Papua.
Pada masa ini digencarkan pembukaan lahan untuk tanaman kopi di hampir seluruh pulau-pulau besar di nusantara.
Optimisme yang kuat bahwa kopi mampu tumbuh subur di nusantara ternyata membuahkan hasil yang bisa kita nikmati hingga hari ini.
Namun pada 1878 adalah masa buruk bagi tanaman kopi. Tanaman kopi diserang oleh penyakit karat daun atau hemileia vastatrix.
BACA JUGA:5 Tips Aman Minum Kopi Setelah Makan, Wajib Disimak, Jangan Dianggap Remeh
Hampir seluruh perkebunan kopi di dataran rendah terkena penyakit ini. Dan rata-rata kopi yang ada pada masa itu adalah arabika.
Agar hama ini tidak menghancurkan bisnis kopi, sehingga Belanda mendatangkan jenis kopi liberika yang digadang-gadang lebih tangguh dan tahan terhadap hama karat daun.
Liberika sempat menjadi primadona karena mampu menggantikan arabika. Harga kopi ini juga sama bagusnya dengan arabika di pasar Eropa.
Namun kejayaan ini tak bertahan lama karena liberika juga terkena hama karat daun dan gagal panen.
BACA JUGA:3 Tips Aman Minum Kopi Bagi yang Memiliki Asam Lambung
Pemerintah Belanda pun tampaknya tak menyerah dengan kegagalan panen liberika.
Berdasarkan riset yang panjang akhirnya Pemerintah Belanda memutuskan memasukkan satu jenis kopi lain yaitu robusta.
Akhirnya, pada tahun 1900 Belanda memperkenalkan jenis kopi robusta kepada petani di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: