Sawah Milik Petani di Bekasi Dibeli Pertamina Rp1,1 Miliar, Terdapat Sumber Migas, Jadi Miliarder Dadakan

Sawah Milik Petani di Bekasi Dibeli Pertamina Rp1,1 Miliar, Terdapat Sumber Migas, Jadi Miliarder Dadakan

Sawah Milik Petani di Bekasi Dibeli Pertamina Rp1,1 Miliar, Terdapat Sumber Migas, Jadi Miliarder Dadakan--Pixabay.com

BEKASI, LINGGAUPOS.CO.ID - Sawah milik petani di BEKASI dihargai Rp1,1 miliar, Sawah miliknya itu diketahui ada sumber Migas, berikut ulasan selengkapnya.

Sawah milik warga kampung Gubung, Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, yakni Masdi (53), dihargai senilai Rp1,1 miliar oleh PT Pertamina.

PT Pertamina membeli sekitar lima hektar lahan di persawahan Kampung Gubung tersebut, pasalnya lahan persawahan itu memiliki sumber minyak dan gas (migas).

Masdi mengatakan, jika sekitar 10 bulan lalu, PT Pertamina membeli kemudian mengeruk tanah di sana karena terdapat sumber migas.

BACA JUGA:Hasil Autopsi 4 Mayat Sekeluarga di Muba, Hasilnya Menjadi Rujukan Pengungkapan Kasus

“Pokoknya dibayarnya sekitar Rp230.000 per meter dikali 5.000 meter. Area jalan mahalan dikit, daratnya mah sekitar Rp400.000 (per meter) kalau nggak salah.” Ujar Masdi

Masdi bukan satu-satunya warga yang lahan sawahnya dibeli Pertamina. Masdi mengatakan jika PT Pertamina membeli di atas harga pasar yang biasa dipatok, yaitu Rp100.000 sampai Rp120.000 per meter.

Namun, warga sebenarnya ingin PT Pertamina membeli dengan harga yang lebih tinggi. Dari jumlah itu.

“Kalau pasaran sini paling juga Rp100 ribu sampai Rp120 ribu. Tapi, pengennya sih waktu itu (warga) ada yang Rp500 ribu, ada yang pengen RP300 Ribu” Ujarnya.

BACA JUGA:Jadwal Pekan ke-18 Premier League Musim 2023/2024, 22 Desember Sampai 24 Desember 2023

Masdi juga menuturkan jika PT Pertamina membeli lahan sawah warga berdasarkan hasil musyawarah yang dilakukan di kantor kepala desa.

Adapun penemuan sumber migas di Kampung Bulag itu telah diketahui sejak 10 tahun lalu berdasarkan hasil pengujian dari PT Pertamina.

“Sudah (diketahui) hampir 10 tahun, ada seperti dibom gitu, dimasukkan dinamit (ke dalam tanah). Itu saya masih garap (sawah).” Ucap Masdi.

Bahkan, dari ledakan itu, kata Masdi berdampak pada lingkungan dan menyebabkan rumah-rumah warga retak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: