Sejarah Kota Lubuklinggau yang Melawan Penjajahan Setelah Kemerdekaan 1945, Begini Sejarahnya, Part 2

Sejarah Kota Lubuklinggau yang Melawan Penjajahan Setelah Kemerdekaan 1945, Begini Sejarahnya, Part 2

Sejarah Kota Lubuklinggau yang Melawan Penjajahan Setelah Kemerdekaan 1945, Begini Sejarahnya, Part 2--museum perjuangan subkos garuda sriwijaya

LINGGAUPOS.CO.ID - Lubuklinggau yang melawan pada masa penjajahan, hal ini terjadi setelah kemerdekaan 1945, selengkapnya berikut ini.

Berita Proklamasi mengenai kemerdekaan Indonesia  yang sampai di Lubuklinggau pada tanggal 19 Agustus 1945, disambut dengan semangat dan penuh gembira oleh rakyat.

Namun, rakyat Lubuklinggau masih harus menghadapi serangan dari kolonial Belanda yang masih ingin melakukan penjajahan di wilayah itu. Namun hal tersebut, mendapat perlawanan dari rakyat Lubuklinggau. 

Lubuklinggau Masa Kemerdekaan RI 1945

BACA JUGA:Sejarah RS dr Sobirin di Lubuklinggau, yang Mulai 1 Desember Tidak Beroperasi Lagi

Setelah kemerdekaan RI 1945, kekalahan Jepang atas Sekutu dan Proklamasi terdengar sehari setelah kemerdekaan  yaitu 18 Agustus 1945 Maelan dan Nungcik Ar yang bekerja sebagai redaktur Koran Palembang shimbun.

Berita itu akhirnya tersebar dari mulut ke mulut dan meluas sampai ke pelosok Palembang , Sumatera Selatan. Berita itu pun telah membangkitkan semangat tentara untuk melakukan perlawanan terhadap kolonial Jepang.

• Agresi Militer Belanda I 1947

Namun, Belanda justru masih ingin menjajah di Lubuklinggau hingga melakukan Aksi Polisionil 1 Belanda yang dikenal dengan Agresi Militer 1, ialah serangkaian penyerangan militer Belanda untuk menguasai Indonesia, pada 21 Juli 1947.

BACA JUGA:Setelah 85 Tahun, Akhirnya RS dr Sobirin di Lubuklinggau Berhenti Beroperasi, Berikut Sejarahnya

Meski demikian, Belanda mendapat perlawanan dari Pasukan TNI dari Divisi VIII/Garuda, namun  Laskar Rakyat di daerah Palembang tidak mengadakan perlawanan terhadap Belanda.

Kekuatan yang tidak seimbang menyebabkan pasukan TNI dan laskar Rakyat harus mengundurkan diri dan melakukan konsolidasi kekuatan untuk menghadapi Belanda dalam jangka panjang melalui perang Gerilya.

Lubuklinggau merupakan wilayah pedalaman Sumatera Selatan yang pada saat aksi Polisionil 1 dikatakan relatif aman dari penyerangan Belanda, karena basis pertahanan militer kala itu berada di luar Kota Lubuklinggau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: