Sejarah Lubuklinggau Pada Masa Kolonial Belanda dan Jepang, ini yang Dilakukannya di Lubuklinggau

Sejarah Lubuklinggau Pada Masa Kolonial Belanda dan Jepang, ini yang Dilakukannya di Lubuklinggau

Sejarah Lubuklinggau Pada Masa Kolonial Belanda dan Jepang, ini yang Dilakukannya di Lubuklinggau--museum perjuangan subkos garuda sriwijaya

LINGGAUPOS.CO.ID - Sejarah Lubuklinggau pada masa penjajahan Belanda dan Jepang , sederet fakta yang harus kalian ketahui yang terjadi di masa itu. Berikut selengkapnya.

Kita hidup hari ini tidak terlepas dari peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, yang biasa kita kenal dengan istilah sejarah.

Bahkan Kota Lubuklinggau yang ada di Sumatera Selatan ini muncul keberadaannya pada masa lampau bukanlah hal yang instan.

Tentu saja,  melalui sejarah perkembangan Kota Lubuklinggau yang  telah mengalami perjalanan dan proses panjang.

Bahkan sejarah juga yang memberikan aspek penting mengenai jalur persinggahan regional yang erat kaitannya dengan fungsi kota poros tengah dari beberapa wilayah di Sumatera Bagian Selatan.

Mengutip dari buku yang berjudul ‘Sejarah Lubuklinggau- Dari Masa Kolonial Hingga Kemerdekaan.”  Karya Berlian Susetyo Ravico.

LINGGAUPOS.CO.ID Telah merangkumnya untuk anda, ulasan singkat mengenai sejarah Lubuklinggau, pada masa penjajahan kolonial Belanda dan Jepang. Berikut ini.

Berbicara mengenai Lubuklinggau tentunya tidak terlepas dari masa Kedatuan Sriwijaya, Palembang yang dikenal sebagai Bandar dagang dan daerah aliran dari sungai-sungai Uluan. Yakni Sungai Musi.

BACA JUGA:Sejarah RS dr Sobirin di Lubuklinggau, yang Mulai 1 Desember Tidak Beroperasi Lagi

Sungai Musi yang mengalir dari pegunungan Bukit Barisan, dan anak-anak sungai musi yang meliputi sungai Kelingi, sungai Beliti, sungai Rawas, dan sebagainya.

Nah, terjadinya hubungan dagang dan politik antara daerah uluan dengan daerah aliran yakni melalui sungai di Sumatera.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya jejak-jejak arkeologis peradaban awal di negeri Ulak Lebar (Sekarang Situs Purbakala Ulak Lebar) yang berupa pecahan keramik-keramik China, menandakan bahwa kemajuan ini telah tersampai ke arah Hulu dan mengarah ke dunia daerah uluan.

Masa Penjajahan Kolonial Belanda dan Jepang

Pada 1821 Kesultanan Palembang Darussalam jatuh ke tangan Belanda, hingga status Kesultanan berubah menjadi Karesidenan Palembang 1825.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: