Hari ini, Kamis 12 Oktober 2023, Hari Museum Nasional, Berikut ini Sejarah Museum Subkoss Garuda Lubuklinggau

Hari ini, Kamis 12 Oktober 2023, Hari Museum Nasional, Berikut ini Sejarah Museum Subkoss Garuda Lubuklinggau

Hari ini, Kamis 12 Oktober 2023, Hari Museum Nasional, Berikut ini Sejarah Museum Subkos Garuda Lubuklinggau--instagram: berlian_susetyo_94

Kemudian museum ini juga memiliki beberapa koleksi masterpiece, antara lain: Lokomotif Uap C3082, Mobil Jeep Willys ‘Tarzan’ peninggalan pahlawan nasional dr. AK. Gani, Landmine, Meriam Kecepek, Keris, Pedang dan Tombak.  

Museum ini terletak di Jalan Garuda Hitam No. 1-2 Kelurahan Pasar Permiri Kota Lubuklinggau dengan luas bangunan 1.700 m2. 

Museum ini difungsikan dan dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia, H. Alamsyah Ratu Prawiranegara pada 15 Januari 1988. 

Pada masa kolonial Hindia Belanda, gedung museum difungsikan sebagai rumah jabatan controleur pada pemerintahan Onder Afdeeling Moesi Oeloe dari tahun 1934-1942 berkedudukan di Lubuklinggau.

BACA JUGA:Pengakuan Pacar Mahasiswi STIKES yang Meninggal Dunia, Akibat Aborsi di Lubuklinggau

Memasuki era pendudukan Jepang, gedung ini dijadikan sebagai rumah jabatan Bunshu-tyo (Bupati) bernama Swada pada pemerintahan Bunshu Musi Kami Rawas dari tahun 1942-1945.

Wakil dari Bunshu-tyo Swada yaitu Bunshu-tyo Dairi bernama Raden Ahmad Abusamah. Ketika masa revolusi fisik kemerdekaan, gedung ini dijadikan sebagai markas militer Sub Komandemen Sumatera Selatan (Subkoss) dari bulan Juli 1947 hingga Desember 1948. 

Saat di Lubuklinggau, militer Subkoss ini dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolon yang membawahi beberapa sub-sub teritorium antara lain: Sub Teritorium Palembang (STP), Sub Teritorium Djambi (STD), Sub Teritorium Lampung (STL), dan Sub Teritorium Bengkulu (STB). 

Yayasan Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya. Namun pada tanggal 30 Juli 1999, pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui berita acara antara Gubernur Sumatera Selatan H Rosihan Arsyad dengan Yayasan Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Drs. H.M. Syu’eb Tamat. 

BACA JUGA:Sejarah Liverpool, Kehebatan Duet Steven Gerrard dan John Arne Riise di The Reds pada Tahun 2000an

Sehingga berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 24 Tahun 2018, pengelolaan museum ini berada di bawah UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. 

Kemudian pada tahun 2019, Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya melakukan renovasi tata pamer dan mengubah tema pameran menjadi “Menelusuri Jejak Revolusi Fisik Kemerdekaan di Sumatera bagian Selatan” agar dapat memberikan gambaran mengenai jejak revolusi fisik dalam mempertahankan kemerdekaan di wilayah Sumatera bagian Selatan dari tahun 1945-1949. 

Itulah informasi mengenai Hari Museum Nasional dan Sejarah Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau.

Ikuti terus LINGGAUPOS.CO.ID untuk mendapatkan informasi menarik, ter up to date serta terpercaya setiap harinya.

BACA JUGA:Pengakuan Pacar Mahasiswi STIKES yang Meninggal Dunia, Akibat Aborsi di Lubuklinggau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: