Sedang Marak-Maraknya Kasus Bullying, Ketahui Tanda-Tanda Ini, Apakah Anak Anda Termasuk Korbannya!

LINGGAUPOS.CO.ID - Kasus Bullying sedang marak-maraknya terjadi saat ini, kondisi tersebut membuat takut orang tua. Ketahui tanda-tandanya apakah anak anda menerima bullying. Simak informasi berikut ini. 

Bullying atau perundungan merupakan perilaku negatif yang dapat menyasar anak hingga orang dewasa. 

Bullying juga dapat diartikan sebagai penggerak, yaitu seseorang yang suka mengganggu yang lemah. Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), Bullying adalah 

penindasan atau risak (merunduk) yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau sekelompok yang lebih kuat. Tindakan ini dilakukan secara terus menerus dengan tujuan untuk menyakiti. 

BACA JUGA:Kasus Bullying di Bengkulu, Pelajar SMP Negeri 3 Rejang Lebong Dikeroyok Kakak Kelas

Seperti yang terjadi belakangan ini, salah satunya seperti kasus viral di media sosial adanya kasus bullying siswa SMP di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam video yang beredar di media sosial, memperlihatkan aksi perundungan dan penganiayaan siswa SMP dengan seragam yang sama alias satu sekolahan. 

Terdapat beberapa anak-anak yang sedang berkumpul, dan satu orang terlihat melakukan perundungan, pelaku bahkan menganiaya korban berkali-kali hingga tersungkur. 

Kasus tersebut telah banyak menarik perhatian netizen, dan para pelaku akhirnya akan diproses hukum. 

BACA JUGA:Kasus Bullying Pelajar, Bupati Empat Lawang Tegas

Sementara itu, menurut UNICEF ada tiga karakteristik perilaku bullying, yaitu disengaja, terjadi secara berulang-ulang untuk mendapatkan kepuasan hingga bullying juga bisa dilakukan secara online  (cyber bullying)

Berikut ini LINGGAUPOS.CO.ID akan menjelaskan tanda-tanda apakah anak anda telah menerima perlakuan bullying di sekolah, mengutip dari halodoc.com, sebagai berikut:

Tanda-tanda Anak yang menerima bullying

- Tidak semua anak yang bisa terbuka tentang tindakan perundungan yang mereka dapatkan. Oleh sebab itu, orang tua perlu mengamati keadaan emosinya.

Sumber: