Seperti ini Pengakuan Oknum Guru SMK di Lubuklinggau yang Diduga Cabuli Anak SMP, Simak Ya
Pengakuan Oknum Guru SMK di Lubuklinggau yang Diduga Cabuli Anak SMP--
Kemudian pihaknya melakukan gelar perkara pada 22 September 2023 dengan menaikan proses penanganan perkara dari Lidik ke Sidik dengan menetapkan Syaiful Fahmi sebagai tersangka dan dilakukan penangkapan.
Kuasa hukum RR, Sambas kepada LINGGAUPOS.CO.ID menjelaskan bahwa kasus ini dilaporkan balik, karena penganiyaan terjadi karena tindakan Syaiful Fahmi kepada RR.
“Kan sudah terungkap dalam pers rilis Polres Lubuklinggau. Temannya JO, marah karena RR dioral seks oleh guru tersebut,” kata Sambas, Senin 4 September 2023.
Kemudian, dijelaskan Sambas keduanya juga membela diri. Karena mereka dikunci di dalam rumah. Makanya memecahkan jendela untuk melarikan diri.
“Berkaitan dengan hal ini, saya selaku kuasa hukum korban RR, meminta agar guru itu ditahan, karena informasinya sudah keluar dari rumah sakit. Jangan klien saya saja yang ditahan,” katanya.
BACA JUGA:Dihadirkan dalam Pers Rilis, Berikut Pengakuan 2 Tersangka Penganiaya Guru SMK Negeri 2 Lubuklinggau
Justru sebaliknya, RR ditambahkan Sambas jangan ditahan. Karena dia masih sekolah. “Dia kan harus sekolah. Masih SMP,” katanya.
Kemudian, Sambas juga meminta agar RR divisum selaku korban. Karena diketahui kemaluan RR luka, akibat dioral seks.
Dua tersangka penganiayaan guru SMK Negeri 2 Lubuklinggau, yakni JO (18) dan RR (14), diduga kena prank karena persoalan bahasa atau istilah.
Karena kelompok atau komunitas yang penyuka sesama jenis ini, diketahui memiliki bahasa dan istilah yang hanya dimengerti oleh komunitas mereka sendiri.
BACA JUGA:Dihadirkan dalam Pers Rilis, Berikut Pengakuan 2 Tersangka Penganiaya Guru SMK Negeri 2 Lubuklinggau
Salah seorang yang juga bagian dari kelompok tersebut, sebut saja Sayuti.
Ia bercerita bahwa komunitas ini cukup terselubung dan membaur di tengah masyarakat, sehingga memerlukan analisis tersendiri untuk mengetahui identitas dan kepribadian mereka.
"Bahasa mereka itu yang jadi pembeda, sering pakai istilah istilah tak lazim. Tapi malah banyak dipakai anak sekarang," bebernya, dikutip dari sumateraekspres.id, Jumat 1 September 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: