Bukan Hanya Dijadikan Pepes, Ikan Semah Harga Rp6 Juta Jadi Asal Mula Nama Besemah Pagaralam
Ikan Semah awal mula nama Besemah Pagaralam-dokumen-linggaupo.co.id
Penyebutan istilah Pasemah yang tidak tepat ini pada dasarnya berpedoman kepada literatur asing.
Terutama penulis Belanda, yang menuliskan nama Besemah dengan kata Pasemah, Pasmah, bahkan Passumah.
Hal ini disebabkan kemungkinan orang asing tersebut, termasuk orang Arab, sulit atau tidak dapat melafalkan bunyi “be”.
Sehingga kata-kata yang berawalan “be” mereka ucapkan “ba”, “fa”, dan “pa”.
BACA JUGA:Soal Pasien Terapi Ditolak Pakai BPJS Kesehatan, Pihak RS AR Bunda Lubuklinggau Berikan Penjelasan
Nama Besemah diberikan oleh Atung Bungsu untuk menyebut sungai yang bermuara di sungai Lematang dan berasal dari utara Bukit Patah, melintas dusun Serendale.
Sungai, tempat Puteri Kenantan Buwih membasuh beras dan mendapat anak ikan semah itu, sampai saat ini masih disebut dengan nama Ayik Besemah yang dulu disebut juga Batanghari Besemah.
Selain untuk menyebut nama Ayik Besemah, nama Besemah juga menjadi nama daerah di sekitar sungai tersebut.
Dalam perkembangan selanjutnya, daerah di sekitar Ayik Besemah dikenal dengan nama Rurah Besemah Tengah atau Daerah Besemah Tengah Padang.
BACA JUGA:Mengenal Ikan Semah, Enak Dipepes, Harga Per Ekor Rp6 Juta
Sekarang ini, Ayik Besemah dilintasi oleh jalan raya dari Palembang, melewati kawasan wisata Liku Lematang Indah yang menuju pusat Kota Pagaralam, Kota Perjuangan dan Kota Wisata di Sumatera Selatan.
Jembatan Ayik Besemah menjadi batas dusun Karang-anyar dengan dusun Tebat-gunung Baru. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: