Cerita Rakyat Musi Rawas, Kapan Bidadari Khayangan Turun Mandi ke Bumi? Catat Ini Waktunya

Cerita Rakyat Musi Rawas, Kapan Bidadari Khayangan Turun Mandi ke Bumi? Catat Ini Waktunya

Cerita rakyat Musi Rawas Bujang Bekorong nikah dengan Bidadari Khayangan.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Viral! Video Syur 48 Detik Tenaga Kesehatan di Ogan Ilir Saat Mandi Sambil VCS

Ibu mengatakan Ia bisa tinggal bersama lagi di Bumi, andaikan Ayahanda dapat menjalankan syarat apa yang diinginkan Ibunda".

Katakanlah, ayahanda akan menyanggupinya, asalkan Ibumu kembali bersama kita.

"Ayahanda, Ibu mengatakan syaratnya, Ayahanda harus mencincang anjing dengan pisau herder menjadi dua bagian.

Lalu menebarkan buah pinang pada saat ibunda turun ke bumi. Dengan melihat darah anjing dan buah pinang tersebut ibu tidak akan bisa kembali ke khayangan, inilah pesan Ibu, Ayah”. 

BACA JUGA:Presiden Jokowi Pastikan Tol Bengkulu-Lubuklinggau Segera Dibangun, Berikut Rencana Pengerjaannya

Dengan antusias Sang Raja mendengarkan syarat yang diucapkan putranya, "Baik, anakku. Ayah akan siapkan. 

Dan jangan kau ceritakan semua ini dengan siapa pun yang ada di kerajaan ini.  

Terutama kepada ibu angkatmu, dan terlebih lagi dengan Dehe Enam. Sekarang Ayahanda jadi tahu siapa biang semua ini. 

Dan kembalilah kau ke dapur anakku, kita akan bersama". Budak Bosok, kembali ke dapur dimana la bermain dan tumbuh besar bersama ibu angkatnya, hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kecurigaan dari penghuni istana.

BACA JUGA:Situs Makam Depati Bodo, Depati Pertama Negeri Ulak Lebar di Lembah Bukit Sulap

Sang Raja, merasa sangat puas akan apa yang disaksikannya dan yang dialaminya malam ini. 

Ia pun sangat marah besar pada Dehe Enam yang Ia tahu pasti Dehe Enam sudah berbuat jahat pada Permaisurinya Dewi Bungsu dan Putranya Budak Bosok, Raja akan membuat perhitungan. 

Seperti biasanya, pagi yang cerah itu Sang Raja dan segenap perangkat kerajaan mengadakan pertemuan mengenai nasip kerajaan dimasa yang akan datang. 

Raja sangat menghawatirkan tentang penerus atau pewaris kerajaan, karena Sang Raja tidak memiliki putra. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: