Cerita Rakyat Bujang Bekorong Musi Rawas, Pemuda Asal Telang, Merantau Bertemu Jodoh Dewi Khayangan
Cerita Rakyat Musi Rawas Bujang Bekorong bertemu Dewi Khayangan-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
BACA JUGA:Tolak Permohonan, MK Putuskan Sistem Pemilu 2024 Tetap Proporsional Terbuka
Raja sudah menyiapkan syarat yaitu anjing, pisau herder, dan buah pinang. Malam Jum'at yang dinanti pun tiba, malam yang penuh kemisterian.
Malam yang menjadi penentu kebahagian akan diraih kembali oleh Sang Raja atau malam yang terakhir Raja tidak akan bisa kembali bertemu dengan Dewi Bungsu Istrinya untuk selama-lamanya.
Detak jantung Sang Raja semakin tak beraturan, sementara pandangan matanya menyebar keseluruh balai Istana.
Ia tidak akan menyia-nyiakan momentum terindah dalam memori kehidupannya.
BACA JUGA:Wali Kota Lubuklinggau Dukung Pemekaran Provinsi Sumsel Barat, Sudah Siapkan Lahan Kantor Gubernur
Budak Bosok sudah berada di posisinya di atas gundukan bebatuan taman indah istana, sambil menatap ke langit cerah.
Seperti biasa suara gemerincing angin menyambut kehadiran Dewi Bungsu yang turun dari langit khayangan.
Budak Bosok mendekap erat ibunya, demikian juga Dewi Bungsu, keduanya seperti tidak Ingin dipisahkan. Kesempatan ini tidak disia-siakan Sang Raja Bujang Bekorong.
la langsung mencincang ajing menjadi dua bagian dengan darah yang mengucur dan menebarkan buah pinang di hadapan Dewi Bungsu yang tertegun melihat kehadiran suaminya secara tiba-tiba.
BACA JUGA:Setelah Ridwan Mukti, DPRD Musi Rawas Sepakat Dukung Pembentukan Sumsel Barat
"Dewi Bungsu, kau jangan pergi....! “Suamiku.... Kau....... kau?" Iya, aku akan membuat kita bersama lagi seperti dulu”.
Dewi Bungsu bergetar tubuhnya karena hilang kekuatannya untuk melakukan terbang ke langgit.
“Suamiku, aku tidak bisa kembali ke khayangan, anakku kaukah yang menceritakan syarat itu pada Ayahandamu?
Budak bosok memeluk ibunya, “Iya,ibu..... aku ingin kita bersama tinggal di bumi ini”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: