Asal Mula Situs Megalitik Tutari, dari Nama Suku yang Hidup 6000 Tahun Lalu, Punah saat Memperebutkan Wilayah

Asal Mula Situs Megalitik Tutari, dari Nama Suku yang Hidup 6000 Tahun Lalu, Punah saat Memperebutkan Wilayah

Situs Megalitik Tutari diambil dari nama sebuah kawasan cagar budaya berbentuk situs megalitik. -Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

JAYAPURA, LINGGAUPOS.CO.ID –  Situs Megalitik Tutari diambil dari nama sebuah kawasan cagar budaya berbentuk situs megalitik. 

Kawasan ini berada di atas bukit berketinggian antara 150-200 meter di atas permukaan laut. 

Letaknya di Kampung Doyo Lama yang permukimannya dibangun berbaris rapi mengikuti alur tepian Danau Sentani Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Ujungnya adalah sebuah tanjung yang kerap disebut sebagai Bukit Teletubbies.

Berdasarkan penuturan para tokoh masyarakat Doyo Lama, suku Tutari pernah ada sekitar 6000 tahun lampau di sebuah perkampungan bernama Tutari Yoku Tamaiyoku. 

BACA JUGA:Keunikan Situs Megalitik Tutari, Berada di Atas Bukit, Berikut Asal Usul Namanya

Namun, mereka akhirnya punah ketika terlibat perang antar suku untuk memperebutkan wilayah dengan Ebe, suku yang berasal dari wilayah Pulau Yonoqom atau Yonahang. 

Suku Ebe membumihangus seluruh isi dan masyarakat Tutari hingga nyaris tidak menyisakan apa pun. 

Kecuali tempat pemujaan berbentuk bongkahan batu dan menhir. Suku Ebe kemudian hidup berpindah, tidak hanya menguasai bekas wilayah Tutari. 

Mereka juga menjelajah ke Tanjung Warako, dan bergeser ke Ayauge di utara sebelumnya akhirnya menetap di tepian Danau Sentani. 

BACA JUGA:Utusan Sriwijaya Selalu Ajarkan Menjaga Alam, Menhir Situs Rimba Bukti Kerajaan Sriwijaya di Rejang Lebong

Suku penakluk Tutari ini kemudian diketahui sebagai nenek moyang dari masyarakat Kampung Doyo Lama, Kwadeware, dan Yakonde.

Situs ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dilihat dari temuan tinggalan-tinggalan arkeologi di dalamnya yang cukup lengkap. 

Ada temuan lukisan pada bongkahan-bongkahan batu tersebar hampir di semua permukaan situs.

Ada pula beberapa buah susunan batu temugelang, batu berjajar, batu-batu berlukis, dan kelompok menhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: