Kawalu, Tradisi Suku Baduy Setiap Tahun, Tutup Kawasan Kampung, Berikut Maknanya

Kawalu, Tradisi Suku Baduy Setiap Tahun, Tutup Kawasan Kampung, Berikut Maknanya

Kawalu merupakan salah satu tradisi masyarakat Baduy yang tidak ada di suku lain di Indonesia.-Dokumen-biropemotda.bantenprov.go.i

BANTEN, LINGGAUPOS.CO.ID – Indonesia memiliki beraneka ragam suku. Setiap suku memiliki ciri kebudayaan masing-masing. 

Setidaknya ada lebih dari 1.300 kelompok suku bangsa yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. 

Namun dari ribuan suku bangsa Indonesia itu ada salah satu suku memiliki keunikan tradisi, yakni Suku Baduy.

Dikutip dari laman indonesia.go.id, setiap tahun warga Baduy melaksanakan tradisi penyucian diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

BACA JUGA:Dibawa Jalan Kaki 10 KM Menuju Puskesmas, Balita di Empat Lawang Meninggal Dunia

Tradisi ini lebih dikenal dengan Kawalu dan menjadi bagian dari kepercayaan Sunda Wiwitan.

Masyarakat Baduy merupaka suku mendiami kawasan berbukit-bukit di Pegunungan Kendeng. 

Posisinya di pedalaman Desa Kanekes, Kemantren Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

Bila berangkat ke Kanekes dari Rangkasbitung, pusat kota Kabupaten Lebak, jarak tempuhnya sekitar 50 km atau akan lebih dekat lagi jika dari Kecamatan Leuwidamar, yaitu sekitar 27 km.

BACA JUGA:Keunikan Situs Megalitik Tutari, Berada di Atas Bukit, Berikut Asal Usul Namanya

Masyarakat Baduy menempati area seluas 5.101,85 hektare terdiri dari 59 kampung. 

Terdiri dari ladang, perkebunan, pertanian yang mereka sebut sebagai huma, permukiman, dan kawasan hutan lindung. 

Jumlahnya mencapai 26 ribu orang terbagi menjadi dua kelompok Baduy. Kelompok pertama Baduy Tangtu dikenal dengan Baduy Dalam menempati daerah sebelah selatan dan meliputi Kampung Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik.

Kelompok kedua Baduy Luar atau Baduy Panamping terdapat di 56 kampung dan adanya di sisi utara dari Baduy Dalam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: