Pelajar SMA Negeri 4 Lubuklinggau Jadi Paskirbraka Nasional, ini Sejarah Paskibraka

Pelajar SMA Negeri 4 Lubuklinggau Jadi Paskirbraka Nasional, ini Sejarah Paskibraka

Ilustrasi Paskibraka-Portal Seleksi Paskibraka-

BACA JUGA:Dua Pelajar MAN 1 Lubuklinggau Terpilih Paskibraka Provinsi Sumatera Selatan, Berikut Cerita Mereka

Sejarah Paskibraka

Dikutip dari laman Paskibraka Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, dijelaskan paskibraka awalnya didirikan oleh Mayor (Laut) Husein Mutahar.

Gagasannya lahir pada 1946, saat ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.

Awalnya, ketika memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka.

Pengibarakan akan dilaksanakan di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.

BACA JUGA:Wow! Ini Inovasi Ikon Kota Palembang, Coffee Break Menjadi Pempek Break

Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan, sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air.

Karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.

Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah.

Lima orang pemuda itu, kebetulan sedang berada di Yogyakarta, salah satunya Siti Dewi Sutan Assin.

BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Polisi Mulai Awasi Akun Palsu di Medsos

Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.

Ketika Ibu kota dikembalikan ke Jakarta pada 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka.

Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: