Momen Hardiknas, Guru Honorer di Musi Rawas Dituntut 1 Tahun, 1.000 Guru Aksi di PN Lubuklinggau

Ilustrasi. Aksi keprihatinan akan digelar PGRI di PN Lubuklinggau terkait persidangan kasus guru, yang diduga aniaya pelajar-niekverlaan -Pixabay
BACA JUGA:Bedah Surat Al-Mujadalah Ayat 11, Dalil yang Dipakai Ponpes Al-Zaytun, Sah atau Sesat?
Ia pada sidang di Pengadilan Negeri (PN) Lubuklinggau beberapa waktu lalu, dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ayu Soraya.
Detailnya JPU menuntut Sularno, dengan hukuman 1 tahun penjara denda Rp60 juta, subsidair 3 bulan kurungan.
Pengacara Sularno, M Hidayat, Minggu 30 April 2023, menjelaskan, kasus ini sudah 2 kali diproses di PN Lubuklinggau.
Pertama diajukan melalui Tindak Pidana Ringan (Tipiring) oleh Polres Musi Rawas, pada Januari 2023. Oleh majelis hakim kasusnya ditolak.
BACA JUGA:Peraturan Terbaru! ini Syarat Naik Kapal Laut Usai Mudik Lebaran 2023
Karena ditolak, penyidik menaikkan lagi kasus Sularno dalam perkara perlindungan anak. Saat ini sedang dalam proses persidangan.
“Terdakwa sudah dituntut. Terdakwa sudah melakukan pembelaan dalam persidangan. Sidang selanjutnya mendengarkan jawaban jaksa atas pembelaan atau eksepsi dari terdakwa,” kata M Hidayat.
"Menurut kami bahwa kasus tidak sesuai, karena yang pelapor yang merupakan bibi korban. Seharusnya yang berhak melapor, menurut peraturan yang ada adalah orang tua," tambah M Hidayat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: momen hardiknas