Simak Ini Kisah Lengkap Diturunkannya Al Quran di Bulan Ramadan

Simak Ini Kisah Lengkap Diturunkannya Al Quran di Bulan Ramadan

ilustrasi Al Quran-Freepik.com---

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh keistimewaan dan kemuliaan.

Al Quran merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.

Bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari, Bulan penuh ampunan dan segala kebaikan pahalanya dilipat gandakan.

Bulan penuh berkah ini juga merupakan bulan Al-Quran, karena di bulan suci ini pula kitab suci umat Islam ini diturunkan kepada Rasullah Muhammad SAW.

BACA JUGA:Dorong Penyaluran Rumah Bersubsidi 2023, BSI Hadir di Gema Tapera

Pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan dari lauhul mahfuz ke langit dunia secara sekaligus, lalu dari langit dunia di turunkan ke bumi secara berangsur-angsur dan diterima oleh Nabi Muhammad SAW.

Allah berfirman:

“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil),” (QS. Al-Baqarah: 185).

Bahwa Al-Qur’an merupakan sumber kemuliaan dan kekuatan bagi umat Islam. 

BACA JUGA:Jaksa Maafkan Oknum Secerity Pengadilan Negeri Lubuklinggau yang Kuras Uangnya di ATM BRI

Melalui Al-Qur’anlah manusia mendapatkan kemuliaannya dan menemukan kebahagiaannya; baik di dunia maupun di akhirat.

Adapun bentuk kemuliaan yang terpancar dari Al-Qur’an sangatlah jelas dan gamblang; karena ia sebagai kitab yang disucikan dan kitab yang dimuliakan, seperti yang disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :

“Dan demi Al-Qur’an yang Mulia,” (QS. Qaf:1).

Allah juga berfirman:

BACA JUGA:DPMD Musi Rawas Tegaskan Belum Keluarkan Hasil Pilkades Serentak 2023

“Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab- sebab kemuliaan bagimu. Maka Apakah kamu tiada memahaminya?” (QS. Al-Anbiya:10).

Disebut sebagai bulannya Al-Qur’an karena mempunyai beberapa kriteria.

Pertama, pada surat Al-Baqarah ayat 185 dijelaskan, bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk keseluruhan manusia tanpa terkecuali, juga sebagai penjelas daripada petunjuk tersebut, serta sebagai pembeda mana yang halal dan mana yang haram, mana yang benar dan salah.

Kedua, di bulan ini Rasulullah SAW sering berinteraksi dengan Al-Qur’an, berjumpa dengan malaikat Jibril untuk belajar Al-Qur’an.

BACA JUGA:3 Incumbent di Tugumulyo Kalah Pilkades, Berikut Hasil Liputannya

Hal ini juga disebutkan dalam Hadis Ibnu Abbas, Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan, terlebih ketika bulan Ramadan karena bertemu dengan malaikat Jibril, dan sungguh ketika bertemu dengan malaikat Jibril kedermawanan Rasulullah makin bertambah.

Alasan yang ketiga, dalam bulan Ramadan, para ulama salaf termasuk Tabiut Tabi’in, senantiasa meningkatkan intensitasnya dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Sebagaimana yang disampaikan Ibnu Rajab Al Hambali dalam kitabnya Lathaiful Ma’arif. Khatam Al Quran bisa dilakukan selama tiga hari, tujuh hari, dan sepuluh hari.

Mengapa Al Quran diturunkan secara berangsur angsur selama hampir 23 tahun?

BACA JUGA:Kasus Oknum Security Kuras Uang Jaksa di ATM BRI, Begini Komentar Ketua Pengadilan Negeri Lubuklinggau

Al Quran diturunkan secara berangsur angsur selama 23 tahun atau tepatnya adalah 22 tahun 2 bulan 22 hari kepada Nabi Muhammad SAW. 

Kitab suci umat Islam ini diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

Goa Hira di Jabal al Nur (Gunung Cahaya), sebuah gunung dekat kota Mekkah di Hejaz, Arab Saudi menjadi saksi bisu pada hari Senin malam pada tanggal 17 Ramadhan atau 10 Agustus 610 M, ayat pertama Al Qur’an turun. Saat itu Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun.

Ada juga yang mengatakan Al Qur’an turun tanggal 21 Ramadhan.

BACA JUGA:Ini Penjelasan PN Lubuklinggau Soal Oknum Securty yang Diduga Mencuri

Dasar pendapat Al Qur’an turun tanggal 21 Ramadhan adalah firman Alloh SWT surat Al Qadr 1-5 : 1.

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Allah SWT untuk mengatur segala urusan.

BACA JUGA:Cek di Sini Syarat Pengajuan KUR Mandiri Terbaru 2023 Bunga 6 Persen, Lengkap dengan Tabel Angsurannya

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Selain itu adalah Surat Al Baqarah ayat 185 : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran ”.

Pada saat itu Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, 6 bulan dan 12 hari. Beberapa waktu sebelum menerima wahyu pertama yaitu Al Alaq ayat 1-5, Nabi Muhammad SAW biasa menyepi atau diistilahkan “tahannuts” di Goa Hira.

Tahannuts merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian orang-orang Quraisy saat itu sebagai jalan untuk menepi dari keramaian dan usaha untuk menjauhkan diri dari dosa.

BACA JUGA:Terpilih Sebagai Kades Mambang, Maha Putra Minta Masyarakat Dukung Programnya

Nabi Muhammad SAW termasuk salah satu orang yang biasa melakukan tahannuts secara rutin, sebelum masa kenabian datang.

Kisah Turunnya Al Qur’an

Kisah turunnya wahyu pertama Al Qur’an yaitu Al ‘Alaq 1-5 dituturkan Aisyah dalam sebuah hadits riwayat Bukhori dan Muslim :

Awal turunnya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dimulai dengan ar ru’ya ash shadiqah (mimpi yang benar dalam tidur). Dan tidaklah Beliau bermimpi kecuali datang seperti cahaya subuh.

BACA JUGA:Oknum Security Pengadilan Negeri Lubuklinggau Kuras Uang Jaksa di ATM BRI, Modusnya Sederhana

Kemudian Beliau dianugerahi rasa ingin untuk menyendiri. Nabi pun memilih gua Hira dan bertahannuts. Yaitu ibadah di malam hari dalam beberapa waktu.

Kemudian beliau kembali kepada keluarganya untuk mempersiapkan bekal untuk ber-tahannuts kembali.

Kemudian Beliau menemui Khadijah mempersiapkan bekal.

Sampai akhirnya datang Al Haq saat Beliau di gua Hira. 

BACA JUGA:Daftar Nama Kades Terpilih di Pilkades Serentak Musi Rawas 2023

Malaikat Jibril datang dan berkata: “Bacalah!” Beliau menjawab: “Aku tidak bisa baca”.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan:

Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi:

“Bacalah!”.

BACA JUGA:Bupati Musi Rawas: Pilkades Serentak Berjalan Aman dan Lancar

Beliau menjawab: “Aku tidak bisa baca”.

Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi:

“Bacalah!”.

Beliau menjawab: “Aku tidak bisa baca”.

BACA JUGA:Bupati Musi Rawas: Pilkades Serentak Berjalan Aman dan Lancar

Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi:

(Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)” (HR. Bukhari no. 6982, Muslim no.160).

Penjelasan Al Quran Diturunkan Secara Berangsur Angsur Selama 23 Tahun Dalam Surat Al Furqan ayat 32 menyebutkan:

Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).

BACA JUGA:Gathering Kontraktor Bank Sumsel Babel Syariah Lubuklinggau Bersama Kontraktor Sukses Digelar

Di ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa Al Quran diturunkan secara berangsur angsur selama 23 tahun adalah karena Alloh SWT ingin menguatkan hati Nabi Muhammad SAW dan agar Beliau dapat membaca (dan memahaminya tentu) secara tartil serta benar.

Proses turunnya Al Qur’an memang berbeda dengan kitab-kitab Alloh SWT sebelumnya yaitu Taurat dan Injil yang diturunkan sekaligus. Turunnya Al Qur’an juga karena sebagian ayat-ayatnya adalah jawaban dari masalah-masalah yang dihadapi Nabi Muhammad SAW sebelumnya.

Selain diturunkan selama kurang lebih 23 tahun, Al Qur’an juga diturunkan melalui tiga tahapan. Tahap pertama diturunkan Alloh SWT ke Lauhul Mahfudz seperti disebut dalam Al Qur’an surat Al Buruj 21-22 :

Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia. yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.

BACA JUGA:Nikmati Promo Spesial Ramadan 1444 H, Buka Vaganza All You Can Eat di Hotel Dafam Linggau

Tahap kedua adalah dari Lauhul Mahfudz ke  bait al-izzah (tempat yang berada di langit dunia), ini seperti disebutkan dalam surat Al Qadr 1-5 : 

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

Tahap ketiga dari bait al-izzah ke dalam hati Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur, menyesuaikan dengan kebutuhan, adakalanya satu atau dua ayat dan bahkan kadang-kadang satu surat. 

Ini bisa dibaca dari Al Qur’an surat As Syu’ara 192-195 menyebutkan:

BACA JUGA:Apa Itu Malam Nifsu Syaban? Cek di Sini Pengertian, Dalil, dan Keistimewaannya

Surat As Syu’ara ayat 192, dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam.

Ayat 193, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). 

Ayat 194, ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.

Ayat 195, dengan bahasa Arab yang jelas.” (asy-Syu’araa’: 192-195).

BACA JUGA:Pelayanan Kantor Keimigrasian Lubuklinggau Dikeluhkan, Calon Jemaah Haji Terancam Telat Kumpulkan Paspor

Itulah alasan-alasan mengapa Al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun kepada Nabi Muhammad SAW.(*)

Artikel ini sudah tayang di disway.id dengan judul: Kisah Lengkap Diturunkannya Al Quran di Bulan Ramadhan

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id